RUANGTENGAH.co.id, Pietermaritzburg - Tim penyelamat terus mencari puluhan orang yang masih hilang di provinsi KwaZulu-Natal (KZN) Afrika Selatan pada Minggu (17/4) setelah hujan lebat dalam beberapa hari terakhir memicu banjir dan tanah longsor yang telah menewaskan lebih dari 440 orang.
Banjir telah menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, memutus aliran listrik dan layanan air serta mengganggu operasi di salah satu pelabuhan tersibuk di Afrika, Durban.
Seorang pejabat ekonomi provinsi memperkirakan kerugian akibat kerusakan infrastruktur secara keseluruhan lebih dari 10 miliar Rand ($684,6 juta).
Gubernur KZN, Sihle Zikalala, mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 443, dengan 63 orang lainnya belum ditemukan.
Trauma Hujan
Di beberapa daerah yang terkena dampak terburuk, penduduk mengatakan mereka takut kalau hujan turun lebih banyak, yang diperkirakan akan turun pada hari Minggu. Beberapa dari mereka menanti dengan cemas berita tentang orang-orang terkasih yang belum ditemukan.
[caption id="attachment_2193" align="alignnone" width="300"] Warga mengungsi ke sebuah sekolah di Ntuzuma, Durban, Afrika Selatan, Jumat (15/4). (gambar : reuters)[/caption]"Kami tidak kehilangan harapan. Meskipun kami terus-menerus khawatir karena hari-hari terus berlanjut," kata Sbongile Mjoka, warga desa Sunshine di kota eThekwini yang keponakannya usia 8 tahun telah hilang selama berhari-hari.
"Kami trauma melihat hujan," kata Mjoka, 47 tahun, kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa rumahnya rusak parah.
Di daerah semi-pedesaan terdekat, tiga anggota keluarga Sibiya tewas ketika dinding kamar tempat mereka tidur rubuh dan Bongeka Sibiya yang berusia 4 tahun masih hilang.
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengatakan pada Sabtu malam bahwa dia telah menunda kunjungan kerja ke Arab Saudi untuk fokus pada bencana tersebut. Ramaphosa akan bertemu dengan para menteri kabinet untuk menyikapi bencana ini.
[caption id="attachment_2194" align="alignnone" width="300"] Tim SAR menggunakan seekor anjing pelacak untuk mencari jasad di Dassenhoek dekat Durban, Afrika Selatan, Minggu (17/4). (gambar : reuters)[/caption]Gubernur KZN Zikalala mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa banjir tersebut termasuk yang terburuk dalam sejarah provinsi.
"Kita perlu mengumpulkan keberanian kolektif kita dan mengubah kehancuran ini menjadi kesempatan untuk membangun kembali provinsi kita," katanya.
"Orang-orang KwaZulu-Natal akan bangkit dari kekacauan ini,” pungkasnya. (RUTE/REUTERS)
0 Komentar :
Belum ada komentar.