Internasional

Al Azhar Serukan Rakyat Suriah Bersatu Pasca Serangan Israel

Al Azhar Serukan Rakyat Suriah Bersatu Pasca Serangan Israel
Grand Syaikh Al Azhar Ahmed Mohammed Ahmed Al Thayyeb.

RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Institusi keislaman terkemuka, Al Azhar Al Syarif, mengecam keras serangan udara Israel ke Suriah. Menurut Al Azhar, tindakan Israel itu hanya menambah kekacauan dan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah.

 

Dalam pernyataan resminya pada Kamis (17/7), Al Azhar menyebut Israel telah melanggar kedaulatan beberapa negara Arab dan menyeret wilayah tersebut ke ambang perang besar.

 

Israel dinilai ingin memperluas wilayahnya melalui penjajahan, sementara dunia internasional hanya diam dan tidak bertindak tegas.

 

Al Azhar juga menyampaikan pesan kepada rakyat Suriah agar tetap bersatu dan menjaga perdamaian di tengah keberagaman. Lembaga itu mengingatkan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh upaya memecah belah bangsa melalui konflik sektarian.

 

Menurut Al-Azhar, hal ini adalah bagian dari rencana besar untuk menjadikan kawasan sebagai wilayah konflik berkepanjangan.

 

Serangan udara Israel pada Rabu (16/7) menghantam beberapa lokasi penting di Damaskus, termasuk area sekitar istana presiden dan markas militer. Tiga orang tewas dan 43 lainnya luka-luka, menurut data dari Kementerian Kesehatan Suriah.

 

Sebelum itu, kekerasan juga pecah di Provinsi Suwayda, di bagian selatan Suriah. Bentrokan terjadi antara kelompok bersenjata dari komunitas Druze dan suku Badui, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai hampir 100 lainnya.

 

Sementara itu, kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan jumlah korban jiwa mencapai 203 orang, termasuk anggota Druze, aparat keamanan, dan warga Badui.

 

Situasi di Suwayda mulai tenang pada Kamis, setelah Tentara Suriah mundur dari wilayah itu. Gencatan senjata disepakati antara komunitas Druze dan pemerintahan sementara Suriah.

 

Meski begitu, ketegangan masih terasa karena adanya kekhawatiran akan aksi balasan, terutama setelah kelompok Druze menguasai beberapa posisi yang ditinggalkan oleh tentara. [RUTE/egypttoday]

0 Komentar :

Belum ada komentar.