RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Delapan arsitek Mesir memenangkan sayembara internasional untuk rekonstruksi Masjid Agung Al Nouri di Mosul, Irak yang sangat bersejarah. Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, UNESCO mengumumkan hal ini pada Kamis (15/4).
Tim arsitek Mesir ini terdiri dari empat mitra yaitu Salah El Din Samir Hareedy, Khaled Farid El-Deeb, Sherif Farag Ebrahim, dan Tarek Ali Mohamed. Dengan keterlibatan empat arsitek dalam perancangannya yaitu Noha Mansour Ryan, Hager Abdel Ghani Gad, Mahmoud Saad Gamal dan Yousra Muhamed El-Baha. Atas kemenangan ini, tim arsitek Mesir berhak mendapatkan kontrak atas pembangunan kembali masjid agung Al Nouri ini serta hadiah uang sebesar $ 50.000.Kompleks masjid Al Nouri rusak parah akibat konflik pada tahun 2017. Pembangunan kembali masjid ini merupakan bagian dari proyek rehabilitasi kota kuno tersebut.
Masjid Al Noudi di Mosul ini dibangun pada abad ke-12 dan terkenal dengan menara miringnya. Masjid ini mengalami kerusakan berat dalam pertempuran antara kelompok ISIS dan koalisi pasukan AS dan Irak, yang dikenal sebagai Pertempuran Mosul. ISIS dituduh meledakkan situs tersebut sebelum direbut oleh pasukan pemerintah.
Rancangan para arbiter Mesir ini berhasil terpilih sebagai pemenang dari 123 peserta. Desain pemenang ini memiliki nama ‘Dialog Courtyards’.
“Rekonstruksi masjid Al Nouri akan menjadi tonggak dalam proses pembangunan dan rekonsiliasi kota yang dilanda perang serta kohesi sosial", kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay.
Pekerjaan rekonstruksi, yang dimulai pada akhir musim gugur, bertujuan untuk membangun kembali ruang utama masjid yang menjadi tempat shalat. Selain itu, juga bertujuan mengintegrasikan kompleks ruang publik terbesar di Kota Tua Mosul itu ke dalam lingkungan perkotaannya melalui ruang publik terbuka.
UNESCO meluncurkan sayembara ini pada November 2020, berkoordinasi dengan Kementerian Kebudayaan Irak, Irak Sunni Endowment dan dengan dukungan dari Uni Emirat Arab.
Ini adalah bagian dari program "Revive the Spirit of Mosul" UNESCO untuk rehabilitasi kota, kehidupan kebudayanya dan penguatan sistem pendidikannya. (RUTE/AA/ALARABY)
0 Komentar :
Belum ada komentar.