Internasional

Dimediasi Tiongkok, Hamas dan Fatah Sepakat Bersatu Demi Palestina

Dimediasi Tiongkok, Hamas dan Fatah Sepakat Bersatu Demi Palestina
Hamas, Fatah dan faksi lainnya menandatangani kesepakatan rekonsiliasi demi membangun Palestina. (gambar : Gatra)

RUANGTENGAH.co.id, Beijing - Hamas dan Fatah, serta faksi-faksi Palestina lainnya, telah mencapai kesepakatan rekonsiliasi demi persatuan nasional di Palestina dengan menandatangani sebuah perjanjian pada Selasa, 23 Juli 2024. 

 

Kesepakatan ini dimediasi oleh Tiongkok dalam upaya terbaru untuk menyatukan kedua kelompok yang telah lama berseteru.

 

Dilansir AlJazeera, perjanjian ini ditandatangani di Beijing dengan kehadiran Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, yang memuji upaya tersebut sebagai langkah penting untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara guna memerintah Gaza setelah perang.

 

Pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuk mengumumkan bahwa organisasinya telah menandatangani perjanjian dengan faksi Palestina lainnya termasuk Fatah dalam lawatan ke Tiongkok.

 

"Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional. Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya," kata Abu Marzuk, seperti dilansir AFP.

 

Tiongkok telah lama mendukung perjuangan Palestina dan berupaya memperkuat peran diplomatiknya di Timur Tengah. Kesepakatan ini dianggap sebagai langkah strategis bagi Tiongkok untuk menampilkan dirinya sebagai mediator perdamaian global, terutama sebagai alternatif dari peran yang dimainkan oleh Amerika Serikat.

 

Kesepakatan ini juga mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk mengakhiri perpecahan yang telah berlangsung sejak Hamas memenangkan Pemilu 2006 dan mulai memerintah Gaza pada tahun 2007. Sementara, Fatah mengendalikan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.

 

Diplomat tinggi Tiongkok menyatakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan Deklarasi Beijing yang menekankan pentingnya rekonsiliasi sebagai jalan menuju perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. 

 

Negara Tirai Bambu itu berkomitmen untuk terus mendukung upaya ini dan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mencapai tujuan tersebut.

 

Rivalitas Hamas dan Fatah berlangsung cukup sengit sejak pejuang Hamas mengusir Fatah dari Jalur Gaza setelah bentrokan mematikan menyusul kemenangan gemilang Hamas dalam pemilu 2006. [RUTE]

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.