RUANGTENGAH.co.id, Manama - Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) yang juga merupakan Grand Syaikh Al Azhar, Prof Dr Ahmad Al Thayyeb menyerukan kepada para tokoh agama untuk lebih memberikan perhatian terhadap perubahan iklim.
“Kita, para pemuka dan tokoh agama punya kewajiban untuk menyuarakan hal ini (perubahan iklim.red) kepada para pemegang kebijakan dan pemilik kekayaan besar,” kata Grand Syaikh pada pertemuan reguler ke-16 MHM di Manama, Bahrain, Jumat (4/11).
Grand Syaikh mengungkapkan bahwa para pemegang kebijakan dan para pemodal harus berpikir, walau hanya sedikit, tentang masa depan mereka sebelum masa depan orang lain. Mereka harus berbuat sesuatu, suka atau tidak suka, untuk mengatasi bencana perubahan iklim ini.
"Tidak penting bagi kita apakah mereka mau mendengarkan seruan kita atau menutup telinga. Jalan yang kita tempuh, sebagai pemeluk agama samawi, adalah jalan Nabi yang mendapat wahyu dari atas langit ketujuh: 'Sesungguhnya kamu hanya bertugas menyampaikan',” tegas Grand Syaikh.
[caption id="attachment_2840" align="aligncenter" width="1024"] Suasana pertemuan Majelis Hukama Muslimin (MHM) di Manama, Bahrain. (gambar : muslimelders)[/caption]Pada kesempatan itu Grand Syaikh juga mengingatkan bahwa Islam mengharuskan umatnya untuk menjaga lingkungan hidup, mengembangkan dan melestarikan sumber daya alam.
Grand Syaikh juga menegaskan bahwa Islam melarang aksi menebang pohon dan tumbuh-tumbuhan atau menenggelamkannya dengan tujuan merusak.
Beliau melanjutkan bahwa kerusakan yang terjadi di muka bumi dan sikap sewenang-wenang terhadap alam adalah sesuatu yang berlawanan dengan kehendak Allah Swt. yang menitipkan alam ini kepada manusia sebagai amanah.
Kemudian, beliau juga mengatakan bahwa orang yang mengetahui besarnya biaya untuk mengatasi perubahan iklim, terutama mengingat praktik negara-negara industri besar menahan dana yang dibutuhkan secara moral dan manusiawi, pasti akan merasa ngeri dan takut.
Majelis Hukama Muslimin (MHM) menggelar sidang ke-16 dengan tema “Dialog Antaragama dan Tantangan Abad Ke-21” di Masjid Istana Sakhir, Manama, Bahrain. Sidang tahunan itu dipimpin langsung oleh Ketua MHM dan Grand Shekh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Al Tayeb.
Hadir pula dalam pertemuan itu Pemimpin Gereja Katolik Sri Paus Fransiskus.
Sidang tahunan MHM diselenggarakan setelah berakhirnya penyelenggaraan Forum Dialog Bahrain dengan tema “Timur dan Barat untuk Koeksistensi Manusia” pada 3 dan 4 November 2022 yang dihadiri oleh Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa. (RUTE/muslimelders)
0 Komentar :
Belum ada komentar.