RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Grand Syaikh Al Azhar Al Syarif, Ahmad Al Thayyeb mengatakan bahwa para ekstrimis tidak mewakili Islam maupun Kristen.
Hal ini diungkapkan saat menerima kunjungan Patriark Katolik Chaldean dan kepala Gereja Katolik Chaldean Louis Raphael I Sako, Ahad (16/5) di Kairo.
“Hubungan persaudaraan, moderasi dan saling menghormati satu sama lain adalah satu-satunya hal yang dapat memperkuat ikatan umat manusia,” tambah Grand Syaikh.
Grand Syaikh mengungkapkan bahwa Al Azhar ingin melanjutkan dialog Islam-Kristen dan membahas isu-isu yang saat ini menganggu masyarakat. Grand Syaikh yakin dengan kerjasama yang baik antara pegiat keagamaan Islam dan Kristen, demikian juga dengan pemeluk agama lain, maka banyak persoalan di tengah masyarakat yang bisa terjawab.
Dalam pertemuan itu Grand Syaikh juga menolak penggunaan istilah “minoritas” dan lebih suka menggantinya dengan “warga negara” karena itu lebih menampakkan kesetaraan dalam hal hal, tugas dan tanggung jawab sosial.
Kepala Gereja Katholik Sako mengapresiasi semangat Grand Syaikh bersama Al Azhar dan menegaskan dukungannya dalam hal kerjasama antar umat beragama dan budaya hidup berdampinga. (RUTE/egypttoday)
0 Komentar :
Belum ada komentar.