RUANGTENGAH.co.id, Jakarta - KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), mengungkapkan rasa terima kasih kepada Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir yang telah berperan besar dalam mendidik para pelajar, khususnya dari NU, selama satu abad lebih.
“Kami sangat berterima kasih atas jasa Al Azhar selama lebih satu abad ini dalam mendidik pelajar-pelajar kami dari generasi ke generasi,” ujar Gus Yahya dalam forum Interfaith and Intercivilizational Reception di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat, Rabu (10/7).
Gus Yahya menyampaikan bahwa ilmu dari para ulama di Al Azhar telah membentuk generasi penyuluh dan pembimbing umat yang kini sudah tersebar di lingkungan jamiyah dan jamaah NU.
“Ilmu dari para ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Al Azhar telah menjadikan mereka penyuluh dan pembimbing umat yang berperan penting di lingkungan kami,” kata kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu.
Grand Syaikh Al Azhar Ahmad Al Thayyeb bersama Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Syaquf. (Gambar : RisalahNUonline)
Kunjungan Grand Syaikh Al Azhar Ahmad Al Thayyeb beserta rombongannya ke Indonesia disambut hangat oleh PBNU.
“Kami sangat bergembira dan berbahagia menyambut kunjungan Syaikh Al Azhar bersama para senior rombongan,” lanjut Gus Yahya.
Gus Yahya menegaskan pentingnya peran Syekh El-Tayeb dan Al-Azhar dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian global dari dunia Islam, termasuk melalui konsep Islam wasathiyah atau Islam moderat.
“Kami sangat berterima kasih atas peran Syaikh dan Al-Azhar dalam menggaungkan nilai-nilai perdamaian global dari dunia Islam, antara lain dengan memperkenalkan wacana tentang Islam wasathiyah,” tutur Gus Yahya.
Kunjungan ini menegaskan kembali hubungan yang erat antara NU dan Al Azhar dalam upaya bersama untuk mempromosikan perdamaian, moderasi, dan pemahaman Islam yang inklusif.
“Ahlussunnah wal Jamaah itu sebagai bagian dari peradabannya sambil tetap bersikukuh untuk mempertahankan keramah-tamahannya kepada siapa saja walaupun berbeda, dan terus bertekad melestarikan persaudaraan, kesetaraan dan harmoni di tengah aneka-ragam suku, budaya dan agama-agama,” papar Gus Yahya.
Grand Syaikh Al Azhar melakukan kunjungan ke Indonesia selama empat hari, terhitung sejak 8 hingga 11 Juli 2024.
Forum Interfaith and Intercivilizational Reception di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat pada Rabu (10/7) merupakan inisiasi PBNU menyambut kunjungan Grand Syaikh Al Azhar selama di Indonesia.
Dalam forum tersebut, Syaikh Al Thayyeb bertemu dengan berbagai tokoh agama, termasuk Cardinal Suharyo (Katolik), Bhante Pannavaro (Buddha), Gomal Gultom (Protestan), WS Mulyadi Liang (Kong Hu Cu).
Grand Syaikh Al Azhar juga menyampaikan pidato serta menerima penghargaan dari PBNU. Syaikh Al Thayeb, yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM), telah mengunjungi Indonesia sebanyak tiga kali dalam satu dekade terakhir, dengan kunjungan sebelumnya pada tahun 2016 dan 2018. [RUTE/NUonline)
0 Komentar :
Belum ada komentar.