Nasional

Kunjungi Gontor, Wakil Grand Syaikh Al Azhar Kagum Karena Beberapa Hal Ini

Kunjungi Gontor, Wakil Grand Syaikh Al Azhar Kagum Karena Beberapa Hal Ini
Wakil Grand Syaikh Al Azhar Al Syarif, Prof Dr Mohammed Abdel Rahman Ad Duwainy tiba di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Putri Mantingan, Jawa Timur, Ahad (23/6). (gambar : Anizar)

RUANGTENGAH.co.id, Ponorogo - Dalam lawatannya ke Indonesia, Wakil Grand Syaikh Al Azhar, Prof. Dr. Mohammed Abdel Rahman Ad Duwainy mengunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Putri Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, pada Ahad (23/6).

 

Syaikh Ad Duwaini datang didampingi sejumlah ulama dari Dewan Masjid Indonesia (DMI), ASFA Foundation dan pengurus pesantren.  Sebanyak 4.904 santri Gontor Putri 1,2 dan 3 antusias menyambut kedatangan beliau di Auditorium pesantren.

 

Dalam sambutannya, Syaikh Ad Duwainy mengungkapkan kekagumannya terhadap pesantren yang pertama kali dibangun di Desa Gontor, Ponorogo, Jawa Timur tersebut. Sebab di tempat tersebut, santri mempelajari kearifan Islam, menanamkan benih islam yang wasathiy, mengamalkannya dalam bentuk akhlak mulia, dan kelak mendakwahkannya kepada masyarakat luas. Para santri akan mewarnai dinamika keislaman di masa yang akan datang.

 

IMG-20240626-WA0032.jpg
Syaikh Ad Duwainy menyampaikan sambutannya di Auditorium Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Mantingan, Ngawi, Jawa Timur. (Gambar : Anizar Masyhadi)

“Pondok Gontor berada di dalam hati Al Azhar, baik jasad maupun ruhnya,” kata Wakil Grand Syekh di hadapan para santri.

 

Pernyataan tersebut menggambarkan kedekatan Al Azhar dengan Gontor yang terjalin sejak puluhan tahun lalu.

 

Berdasarkan catatan, para Grand Syaikh Al Azhar dari beberapa periode pernah mengunjungi pesantren yang kini telah melahirkan 20 pondok cabang dan menjadi inspirasi sekitar 1.200 pesantren alumni Gontor. 

 

Mereka adalah Syaikh Abdul Halim Mahmud (1910-1978), Syaikh Mahmud Syaltut (1893-1963), Syaikh Thontowi pada tahun 2006, dan Syaikh Ahmad Muhammad Thayyeb yang berkunjung ke Gontor pada 2016.

 

IMG-20240626-WA0042.jpg(Gambar : Istimewa)

 

Syaikh Mahmud Syaltut saat mengunjungi Gontor disambut pendiri Gontor KH Ahmad Sahal (1901-1977). Saat itu, Syaikh Mahmud berdoa semoga nantinya akan ada seribu Gontor di Indonesia. Kemudian, Kiai Sahal yang merupakan putra KH Santoso Anom Besari mengaminkan doa tersebut.

 

Saat mengunjungi Gontor, Syaikh Ad Duwainy juga disambut tiga Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, Prof KH Amal Fathullah Zarkasyi, dan KH Akrim Mariyat. Syaikh Ad Duwainy dan rombongannya disambut sebagaimana Gontor menyambut para tamu negara yang pernah datang ke sana.

 

KH Hasan Abdullah Sahal dalam pidatonya menjelaskan bahwa Gontor terinspirasi dengan sejumlah lembaga pendidikan di dunia, salah satunya adalah Al Azhar. 

 

“Kami mengelola Gontor dengan inspirasi Al Azhar yang sudah lebih dari seribu tahun berdiri,” kata putra Kiai Ahmad Sahal tersebut.

 

IMG-20240626-WA0034.jpg(Gambar : Istimewa)

 

Banyak alumni Gontor melanjutkan studi ke Al Azhar. Di sana mereka berkolaborasi dengan mahasiswa dari berbagai belahan dunia. Mahasiswa di sana mendapatkan pencerahan yang menjadi bekal mereka berkhidmah membangun bangsa.  

 

Salah satu alumni Gontor yang belajar di Al Azhar adalah KH Abdullah Syukri Zarkasyi (1942-2020). Kyai Syukri belajar di Mesir bersama Prof Quraish Shihab, Gus Dur (1940-2009), Gus Mus, dan banyak lagi. 

 

KH Hasan berharap hubungan Gontor dan Al Azhar terus terjalin dengan baik, sehingga dapat lebih banyak menghadirkan SDM berkualitas untuk mendakwahkan kearifan Islam kepada masyarakat dunia. [RUTE/REPUBLIKA)

 

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.