RUANGTENGAH.co.id, Mataram - Seorang mahasiswi beragama Hindu, Ni Ketut Mayoni, berhasil meraih gelar magister pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Prosesi wisuda berlangsung di Auditorium UIN Mataram pada Sabtu (31/7) lalu.
Masnun Tahir, rektor UIN Mataram, menjelaskan bahwa Ni Ketut Mayoni adalah satu-satunya mahasiswi pascasarjana di jurusan tersebut. Ia sangat mengapresiasi kepercayaan diri Ni Ketut dalam mengikuti pendidikan.
“Saya amat mengapresiasi semangat belajar Ni Ketut Mayoni meski menjadi satu satu-satunya mahasiswa pascasarjana yang duduk bersanding dengan para ustaz namun tak membuatnya minder,” ungkapnya seperti dilansir laman Kemenag, Jumat (5/8).
“Tentu ini bisa dijadikan percontohan yang sangat baik terlebih lagi dalam konteks membangun moderasi beragama, saya kira ini menjadi salah satu bukti kongkrit di UIN Mataram telah mampu mencetak sarjana manajemen pendidikan Islam dari kalangan non muslim,” sambung Masnun.
Masnun menjelaskan bahwa core value dari UIN Mataram adalah cendekia, terbuka dan unggul, sehingga siapapun punya kesempatan yang sama untuk belajar.
"Ini juga sejalan dengan komitmen Gus Men yang terus-menerus memberikan atensi dan intensi tentang moderasi beragama. Kampus UIN harus menjadi agen moderasi beragama," katanya.
Ia menambahkan nilai-nilai moderasi beragama ini tidak sekadar menjadi komitmen qauly (perkataan), tetapi juga menjadi komitmen fi'liy (laku social) serta komitmen manhajiy (pola pikir).
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kurikulum UIN Mataram, Adi Fadli, mengatakan bahwa lembaganya secara spirit sudah sepakat membangun jembatan ilmu pengetahuan yang interdisipliner serta interaktif dengan segala wawasan keilmuan yang lain.
"UIN Mataram sudah menjadi role model jembatan peradaban keilmuan interaktif dalam membangun interdisipliner keilmuan," ujarnya.
Adi mengatakan, adanya mahasiswa non-muslim pada wisuda UIN Mataram sebagai bukti citra Islam yang baik.
"Islam harus mampu menarik simpatik dari saudara-saudara kita yang non-muslim guna membangun interaksi keagamaan yang konstruktif dalam bingkai Pancasila dan NKRI. Wisudawati yang beragama Hindu tersebut mencitrakan ada daya simpatik spirit keagamaan dalam bingkai Pancasila dan NKRI," jelasnya.
Semangat tersebut, kata Adi, sejalan dengan moderasi beragama yang dicanangkan oleh Kementerian Agama RI guna membangun harmonisasi antarumat beragama maupun intern umat beragama. (RUTE/Kemenag)
0 Komentar :
Belum ada komentar.