RUANGTENGAH.co.id, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengungkapkan bahwa Indonesia telah mendorong Dewan Keamanan PBB untuk segera mengadakan pertemuan darurat guna membahas krisis yang terjadi di Sudan.
Menlu menjelaskan pertemuan darurat sangat perlu untuk menerapkan jeda kemanusiaan di negara tersebut.
“Melalui watapri (perwakilan tetap RI) New York, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera melakukan pertemuan darurat, paling tidak untuk membahas desakan dilakukannya jeda kemanusiaan. Desakan ini juga telah disampaikan melalui Twitter Kemlu RI,” kata Retno, Kamis (20/4.
Akun Twitter Kemlu RI menuliskan bahwa Indonesia menyampaikan keprihatinan atas memburuknya situasi di Sudan.
“Jika tidak diatasi segera, maka situasi kemanusiaan akan semakin memprihatinkan,” tulisnya.
Menlu menekankan, jeda kemanusiaan sangat penting bagi masyarakat Sudan saat ini.
“Tanpa jeda kemanusiaan, maka akan sulit lakukan evakuasi dan memberikan bantuan kemanusiaan,” ucapnya.
Menlu Retno menambahkan bahwa beberapa kali upaya gencatan senjata masih belum membuahkan hasil.
“Dan kita tahu, tanpa jeda kemanusiaan, distribusi bahan pangan dan juga operasional rumah sakit akan terhambat. Kondisi ini dapat menciptakan bencana kemanusiaan yang lebih buruk,” tambahnya.
Pertempuran sengit terus berlangsung di Sudan saat ini antara militer dengan kelompok paramiliter bernama Rapid Support Forces (RSF). Konfrontasi bersenjata pecah pada 15 April lalu, ketika Sudan sedang berupaya melakukan transisi politik.
Retno mengungkapkan, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pertempuran yang sudah berlangsung hampir sepekan ini telah menyebabkan 300 orang tewas. Sementara korban luka mencapai lebih dari 3.000 orang.
“Sampai saat ini situasi di Sudan tidak membaik dan bahkan cenderung terjadi eskalasi,” ujarnya.
Merespons situasi tersebut, Menlu Retno mengungkapkan, pemerintah RI sedang mematangkan rencana untuk mengevakuasi 1.209 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Sudan. Retno mengatakan telah memimpin rapat koordinasi evakuasi dengan lima perwakilan Indonesia, yakni KBRI Khartoum, Kairo, Riyadh, Addis Ababa, dan KJRI Jeddah. (RUTE/republika)
0 Komentar :
Belum ada komentar.