RUANGTENGAH.co.id, Jakarta - Buya Amirsyah Tambunan, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengimbau masyarakat muslim untuk tetap bersemangat menunaikan ibadah qurban meski penyakit mulut dan kuku (PMK) sedang marak.
Buya Amirsyah juga menyampaikan bahwa MUI telah mengeluarkan fatwa terkait hewan qurban yang terinfeksi PMK.
"Di tengah merebaknya PMK, semangat masyarakat harus terus kita pacu untuk semangat berkurban, jangan kendor. Karena penyakit PMK ini bisa dideteksi sejak dini untuk menghindari mana yang terkena dan mana yang tidak," kata Buya Amirsyah kepada Republika, Ahad (5/6).
Ia juga mengingatkan bahwa PMK tidak menjangkiti semua hewan ternak. Bahkan, PMK hanya terjadi di beberapa daerah saja. PMK pada hewan ternak, khususnya sapi, bisa dicegah jika ada deteksi dini dan pemeriksaan intensif sehingga bisa segera teratasi.
"Diperiksa dini agar jangan sampai terpapar dan diisolasi serta dipastikan bahwa yang dikurbankan itu adalah yang belum terpapar," sambungnya.
Sebagai langkah antisipasi PMK menjelang Idul Adha, Buya Amirsyah menyarankan adanya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai apa dan bagaimana PMK itu. Sehingga masyarakat memiliki informasi dan pengetahuan yang sama mengenai penyakit hewan ini, lengkap dengan cara mengatasinya sehingga tidak terjadi penyebaran atau penularan terhadap hewan lain.
"Ini menjadi tugas semua pihak, khususnya pemerintah bersama stakeholder lainnya kepada masyarakat. Jangan sampai ketidaktahuan menimbulkan penyebaran PMK. Pemerintah perlu meningkatkan upaya dalam rangka penyebaran PMK, baik itu dalam penggunaan media sosial, media massa maupun lainnya," jelasnya. (RUTE/republika)
0 Komentar :
Belum ada komentar.