Ribuan Pro Palestina Penuhi Jalanan London, Madrid, Paris Hingga Berlin

RUANGTENGAH.co.id, London - Ribuan pengunjuk rasa pro Palestina berkumpul di jalanan kota London dan Madrid pada hari Sabtu (15/5). Mereka menyuarakan dukungannya untuk orang-orang Palestina di Jalur Gaza yang terkepung menghadapi serangan bom terburuk dalam beberapa tahun terakhir dari pasukan Israel.

Di London, beberapa ribu pengunjuk rasa membawa plakat bertuliskan "Stop Bombing Gaza”. Mereka juga menyanyikan yel-yel “Free Palestine”. Para pendemo berkumpul di Marble Arch, dekat Taman Hyde, ibu kota Inggris, untuk berjalan menuju kedutaan Israel.

Di Madrid, sekitar 2.500 orang pengunjuk rasa, kebanyakan dari mereka kaum muda membawa bendera Palestina, berjalan menuju alun-alun Puerta del Sol di pusat kota.

"Itu bukan perang, itu genosida," teriak mereka.

"Mereka membantai kami," kata Amira Sheikh Ali, pemuda 37 tahun asal Palestina.

"Kami berada dalam situasi ketika Nakba terus berlanjut di pertengahan abad ke-21," katanya. ia menyebut Nakba untuk menggambarkan pembersihan etnis yang dilakukan selama pendirian negara Israel di atas tanah Palestina pada tahun 1948, ketika ratusan dari ribuan orang warga Palestina diusir paksa dari negerinya.

Aksi protes juga berlangsung di kota Paris dan Berlin.

"Kami ingin meminta Spanyol dan otoritas Eropa untuk tidak bekerja sama dengan Israel, karena dengan sikap diamnya mereka, artinya mereka bekerja sama," kata Ikhlass Abousiane, perawat berusia 25 tahun asal Maroko.

Gerakan protes ini terjadi di tengah kekerasan terburuk Israel terhadap warga Palestina sejak perang 2014.

Militan Gaza menembakkan roket ke wilayah Israel pada hari Senin (10/5) sebagai tanggapan atas serangan polisi Israel terhadap jamaah shalat Tarawih di masjid Al Aqsa pada Jumat (7/5). Polisi Israel juga melakukan pengusiran beberapa keluarga Palestina dari rumah mereka di kawasan Sheikh Jarrah.

Israel menanggapi tembakan roket itu dengan serangan gencar lewat udara yang menewaskan sedikitnya 139 orang termasuk 39 anak-anak. Setidaknya 10 orang Israel telah tewas sejak Senin lalu. (RUTE/AA/alaraby)