Hikmah

Tiga Cahaya Kehidupan

Tiga Cahaya Kehidupan

Oleh : TGB Muhammad Zainul Majdi

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim

 

Beberapa waktu yang lalu ada sebuah perdebatan tentang akal dan agama, yang mana hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan tentang posisi agama dan akal manusia dalam kehidupan masa sekarang. 

 

Saudaraku, kedua hal ini tidak perlu kita pertentangkan karena sejatinya keduanya memang tidak bertentangan. Kalau kata para ulama, cahaya pemandu kita dalam kehidupan itu ada tiga macam. 

 

Yang pertama disebut  Nuurul Fitrah atau cahaya fitrah, atau apa yang sering kita sebut sebagai hati nurani. Di sini ada nilai-nilai kemanusiaan kita. Di dalam Al Quran terdapat banyak sekali ayat yang dimulai dengan kalimat “Yaa ayyuhannaas” atau “Wahai segenap manusia”. Kalimat ini adalah untuk membangun kesadaran kemanusiaan kita. Kalau kita rawat nuurul fitrah atau hati nurani kita ini, maka akan kuat sisi kemanusiaan kita. 

 

Yang kedua disebut Nuurul ‘Aqli atau cahaya akal. Cahaya akal ini sangat penting sekali, karena dengan mampu berpikir baik, menjaga rasionalitas kita dengan baik, maka kita akan mampu menjalani kehidupan ini, menghadapi berbagai masalahnya dan akan menemukan solusi-solusinya dengan baik. 

 

Banyak sekali ayat di dalam Al Quran yang mengajak kita untuk menghidupkan cahaya akal ini. Seperti ayat yang di dalamnya terdapat kalimat “‘afalaa tatafakkaruun” atau “afalaa ya’qiluun”. Dan, bukankah ayat Al Quran yang pertama turun ke dunia adalah kalimat “Iqra” atau “Bacalah”, yang menyeru manusia untuk membaca seraya menggunakan akal pikiran kita. 

 

Yang ketiga disebut Nuurul Syar’i atau cahaya agama. Cahaya agama adalah panduan utama dalam kehidupan. Di dalam Al Quran terdapat ayat, 

 

..وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ

 

“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara..” (QS. Ali Imran [3] : 103)

 

Apakah yang dimaksud dengan Tali Allah itu? Itulah Agama Allah SWT. 

 

Ketiga hal ini adalah saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain, tidak bisa dipertentangkan. Misalnya, kehidupan beragama tidak akan berjalan dengan baik jika tidak diiringi dengan cahaya hati nurani dan tanpa menggunakan akal sehat yang baik.

 

Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu menjaga keseimbangan diantara ketiga hal itu, sehingga kehidupan kita menjadi kehidupan yang penuh dengan keberkahan.[]

 

 

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.