RUANGTENGAH.co.id, Jakarta - Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 1990-2000, yang juga mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 1991-1992, KH. Ali Yafie telah wafat pada Sabtu (25/2) malam, pukul 22.13 WIB.
Laman resmi MUI mengabarkan bahwa Kyai Ali Yafie menghembuskan napas terakhir pada usia 96 tahun setelah menjalani perawatan di sebuah Rumah Sakit Bintaro, Tangerang Selatan. Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah duka di Menteng Residence, Jl Menteng V Blok FC 5 No 12, Sektor 7 Bintaro Jaya.
Sementara, situs Nahdlatul Ulama mengabarkan bahwa jenazah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, pada hari Ahad (26/2) setelah shalat Dhuhur.
Kyai Ali Yafie lahir di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 September 1926.
Sebelum wafat, Kyai Ali Yafie menjalani perawatan selama dua minggu karena mengalami gangguan pernapasan. Dilansir detik.com, dokter menemukan ada cairan di dalam paru-paru dan flek di jantung sehingga beliau memerlukan perawatan intensif dengan alat bantu pernapasan secara lengkap.
Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin menuturkan bahwa Kyai Ali Yafie merupakan sosok panutan. “Beliau adalah senior saya yang baik.” ungkap Wapres seperti dilansir mui.or.id.
“Saya bergaul lama dengan beliau dan beliau seorang alim ulama besar dan punya pengetahuan yang luas. Tidak hanya masalah-masalah keagamaan, tapi juga masalah-masalah kenegaraan, kebangsaan, kemasyarakatan dan saya kira jarang ulama sekaliber beliau yang keluasan ilmunya, dan juga keketuaannya yang patut menjadi contoh teladan,” tambahnya.
Wapres juga menambahkan bahwa Kyai Ali Yafie adalah seorang ulama yang memiliki keilmuan tinggi dan sangat diperlukan kehadirannya oleh masyarakat di sekitarnya, juga bangsa dan negara.
“Kita memang sangat memerlukan keadaan beliau. Walaupun beliau sudah sepuh, tapi beliau sangat mempunyai pengaruh yang besar,” ujar dia. (RUTE)
0 Komentar :
Belum ada komentar.