RUANGTENGAH.co.id, Jenewa - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi, UNHCR telah menyalurkan bantuan untuk sekitar 2,1 juta orang pengungsi dunia yang bersumber dari sumbangan Zakat Islam selama tahun 2020. Demikian bunyi laporan yang terbit pada Senin (29/3).
Laporan berjudul "Filantropi Islam - Mengubah Kehidupan Pengungsi Dunia (Islamic Philanthropy - Transforming the Lives of the World's Displaced)“, menyebutkan bahwa $ 61,5 juta berhasil dihimpun oleh UNHCR dari sumbangan Zakat dan Shadaqah. Angka ini meningkat 12,5 persen dari 2019.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang kuat dari para donor dan mitra kelembagaan kami, yang memungkinkan kami untuk mendukung lebih dari 2 juta pengungsi," kata Penasihat Senior UNHCR untuk Filantropi Islam dan Perwakilan Negara-negara Dewan Kerjasama Teluk, Khaled Khalifa.
“Perkembangan ini merupakan bukti dari peran penting dan potensi filantropi Islam dalam mengatasi krisis kemanusiaan yang mendesak," tambahnya.
Zakat adalah salah satu dari lima pilar utama Islam yang mengharuskan umat musim dengan kriteria tertentu untuk menyumbangkan 2,5 persen dari kekayaan mereka setiap tahun. Adapun sumbangan shadaqah merupakan tindakan kemurahan hati sukarela yang didorong oleh iman.
Diperkirakan jumlah zakat dari muslim di seluruh dunia mencapai sekitar $ 76 miliar setiap tahun.
Sumbangan Zakat yang diterima UNHCR digunakan untuk bantuan bagi para pengungsi dunia baik yang terdampak perang maupun bencana alam. Bantuan diberikan dalam bentuk uang maupun barang-barang kebutuhan. UNHCR juga menyalurkan sumbangan untuk mendukung individu dan keluarga yang berjuang di bawah tekanan pandemi Covid 19.
Terlepas dari pertumbuhan positif dana UNCHR melalui filantropi Islam, badan PBB telah memperingatkan bahwa pandemi yang sedang berlangsung telah mengakitabkan peningkatan kebutuhan para pengungsi di seluruh dunia.
UNHCR memproyeksikan akan butuh anggaran global sebesar $ 9,1 miliar untuk tahun 2021. Dan UNHCR memperkirakan bahwa sepertiga dari anggaran tersebut dibutuhkan di negara-negara tempat penyaluran dana zakat.
“Dengan datangnya bulan suci Ramadhan, kami menyeru semua orang untuk terus mendukung pengungsi dan keluarga terlantar yang akan menyambut Ramadhan dalam keadaan yang sangat sulit, baik melalui doa, kebaikan, atau shadaqah dan zakat,'' kata Khalifa.
Pejabat UNHCR juga mendesak negara-negara dan donatur dunia untuk tidak hanya fokus urusan internal di tengah pandemi.
"Kami menyerukan kepada para pendonor, baik individu atau pemerintah, untuk benar-benar mempertimbangkan penderitaan para pengungsi di saat-saat yang sangat sulit ini," tambah Khalifa. (RUTE/AA/alaraby)
0 Komentar :
Belum ada komentar.