Nasional

Universitas Mercu Buana Rilis Strategi Transformasi Ekonomi di Masa Pandemi

Universitas Mercu Buana Rilis Strategi Transformasi Ekonomi di Masa Pandemi

RUANGTENGAH.co.id, Jakarta - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana (UMB) menyampaikan press release menyikapi kondisi ekonomi di masa pandemi Covid-19. Dalam pernyataan tersebut UMB menyoroti ekonomi Indonesia yang terjerembab dalam jurang resesi akibat pandemi Covid-19.

Meski demikian, dalam pernyataan yang diterbitkan pada Kamis (5/8), UMB tetap optimis bahwa ekonomi Indonesia akan bangkit seiring momentum transformasi menuju ekonomi kreatif, digital, dan green.

Berikut ini pernyataan lengkap dari press release tersebut.

Press Release Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana

tentang Strategi Menjadikan Pandemi sebagai Momentum

Transformasi Ekonomi Menuju Ekonomi Kreatif, Digital dan Green

Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah krisis di sektor kesehatan yang berdampak luas dan besar ke seluruh sektor terutama sektor ekonomi. Pandemi Covid-19 telah mendorong ekonomi Indonesia masuk ke dalam jurang resesi yang cukup dalam. Namun demikian, kami berkeyakinan bahwa pandemi tersebut bisa dijadikan momentum untuk mendorong terjadinya transformasi ekonomi menuju ke ekonomi kreatif, digital, dan green. Transformasi ekonomi tersebut bisa dilakukan dengan beberapa langkah dan strategi, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan daya saing Indonesia terutama di tiga pilar yang selama ini memiliki indeks daya saing yang rendah diantaranya adalah pilar Kesehatan, Pasar Tenaga Kerja, dan Kapabilitas Inovasi.
  2. Selama masa pandemi Covid-19, telah terjadi peralihan (shifting) dalam struktur ekonomi Indonesia. Terdapat beberapa sektor yang terpuruk namun ada beberapa sektor yang memiliki kinerja yang baik dan bahkan meningkat. Dalam jangka menengah pendek, pemerintah beserta pelaku ekonomi bisa menjadikan sektor-sektor tersebut sebagai driven factors yang berperan sebagai bumper ekonomi supaya perekonomian Indonesia tidak semakin terpuruk di tengah pandemi Covid-19.
  3. Indonesia sudah memiliki komitmen untuk melakukan pembangunan ekonomi hijau. Komitmen tersebut tertuang dalam Prioritas Pembangunan RPJMN 2020 – 2024. Namun dalam tingkat implementasi masih sangat rendah. Indeks stimulus hijau di Indonesia masih sangat rendah. Stimulus hijau yang memiliki kontribusi positif masih jauh lebih rendah daripada stimulus yang berkontribusi negatif terhadap green economy. Kesadaran pelaku ekonomi di Indonesia terutama pemerintah dan DPR masih sangat rendah sehingga kebijakan-kebijakan dan program-program pembangunan masih belum memerhatikan green economy. Pasca pandemi Covid-19, pemerintah bersama DPR bisa mengubah kebijakan struktur ekonomi nasional menjadi lebih green.
  4. Investasi awal untuk membangun ekonomi hijau memang masih sangat mahal, seperti pembangunan sumber energi baru terbarukan (EBT) dan infrastruktur yang menggunakan EBT. Namun dalam jangka panjang, penggunaan EBT akan jauh lebih murah dibandingkan dengan energi fuel. Oleh karena itu, untuk mendorong ekonomi hijau diperlukan intervensi dari pemerintah berupa kebijakan afirmatif yang memaksa para pelalu ekonomi mendukung dan menggunakan ekonomi hijau.
  5. Saat ini pemanfaatan EBT masih sangat rendah yaitu 9,15 persen dari bauran energi nasional. Padahal target bauran EBT pada tahun 2025 dalam kebijakan energi nasional adalah 23 persen dari total bauran energi nasional.
  6. Pandemi Covid-19 telah mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan membuka potensi ekonomi kreatif. Oleh karena itu, pemerintah harus berusaha untuk membangun infrastruktur teknologi digital yang memadai dan bersamaan dengan hal tersebut pemerintah juga harus meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong masyarakat untuk memahami dan menggunakan teknologi tersebut secara bijak, efektif, dan efisien.
Demikian press release yang kami buat sebagai respon terhadap kondisi ekonomi terkini. Semoga bisa menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk para pelaku ekonomi khususnya pemerintah dan DPR.

Jakarta, 5 Agustus 2021

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana

Dr. Erna Sofriana Ismaningsih

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana

  (RUTE/UMB)
Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.