RUANGTENGAH.co.id, Jakarta - Ketersediaan vaksin untuk Covid 19 terus menemukan titik terang dengan telah dilaluinya uji klinis oleh beberapa perusahaan farmasi baik di dalam maupun di luar negeri. Namun, karena kebutuhan yang sangat besar membuat ketersediaan vaksin tersebut masih bertahap.
Pemberian vaksin pun akan dilakukan secara bertahap berdasarkan pada skala prioritas. Sesuai standar badan kesehatan dunia (WHO) kelompok masyarakat yang bekerja sebagai tenaga kesehatan dan pelayanan publik akan menjadi prioritas pertama.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, dr. Achmad Yurianto, menjelaskan bahwa urutan pertama pada prioritas penerima vaksinasi adalah para tenaga kesehatan beresiko tinggi. Tenaga Tenaga kesehatan yang akan diberikan vaksin juga terbagi lagi ke beberapa urutan.
"Tenaga kesehatan yang diberikan pertama adalah tenaga kesehatan yang ada di RS rujukan yang melayani pasien Covid 19,” jelas dr Yuri.
Urutan berikutnya adalah tenaga kesehatan di laboratorium, mereka memiliki resiko tinggi karena sehari-hari berhadapan dengan virus.
Selanjutnya, tenaga kesehatan yang menjadi prioritas menjadi penerima vaksin adalah tenaga kesehatan yang sehari-hari melakukan contact tracing karena mereka beresiko tertular virus karena bertugas mencari kasus baru.
“Jumlah kelompok ini kalao kita perhitungkan perkirakan hampir 2 juta,” tambah dr. Yuri.
Selain tenaga kesehatan, kelompok masyarakat yang menjadi prioritas teratas penerima vaksin Covid 19 diantaranya adalah petugas yang memastikan berjalannya protokol kesehatan, Satpol PP, anggota Polri, TNI, pegawai stasiun, pelabuhan, dan mereka yang berprofesi pada pekerjaan dengan resiko tinggi tertular virus. (RUTE/AA/detik)
0 Komentar :
Belum ada komentar.