RUANGTENGAH.co.id, Ramallah - Menteri Urusan Sipil Palestina, Hussein Al Sheikh melalui akun twitternya menuliskan, “Pemerintah #Israeli mentransfer semua iuran keuangan dari izin ke rekening #Palestinian Authority, sebesar tiga miliar dan 768 juta shekel.”
Tweet yang ditulis pada Rabu (2/12) itu menjelaska bahwa dana tersebut mengacu pada pajak dan bea cukai yang selama ini dikumpulkan dan dikelola oleh Israel atas nama Palestina.
Israel telah mengeluarkan lebih dari $ 1 miliar uang pajak yang ditahan dari otoritas Palestina, kata seorang menteri Palestina, beberapa minggu setelah koordinasi antara kedua belah pihak diperbarui.
Kementerian keuangan Israel mengkonfirmasi transfer 3,77 miliar Shekel ($ 1,14 miliar) atau setara 14 Triliun rupiah, seperti dilansir Reuters.
Pajak yang dikelola oleh Israel di bawah persetujuan sementara dari tahun 1990-an dan biasanya diserahkan setiap bulan ini, merupakan lebih dari setengah anggaran pemerintah Palestina, yang ekonominya terpukul parah oleh pandemi virus Covid 19.
Pemerintah Palestina tidak mampu membayar gaji penuh 130.000 karyawannya dalam beberapa bulan terakhir.
Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan minggu ini akan membayar gaji penuh setelah menerima uang pajak tersebut.
Pada Mei, Palestina menghentikan koordinasi dengan Israel. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan hal itu sebagai tanggapan terhadap rencana Israel untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang sudah diduduki secara ilegal.
Israel membekukan rencana pencaplokannya pada Agustus lalu sebagai bagian dari kesepakatan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab.
Palestina pada November mengatakan mereka melanjutkan kerja sama sipil dan keamanan dengan Israel yang telah ditangguhkan karena pencaplokan Tepi Barat. Pengumuman ini muncul sekitar dua minggu setelah kandidat partai Demokrat Joe Biden mengalahkan petahana Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.
Presiden Abbas sejak itu mengindikasikan dia akan membatalkan boikot politik tiga tahunnya terhadap Gedung Putih.
“Saat ini kami mengirimkan pesan yang jelas tidak hanya kepada Israel, tidak hanya kepada pemerintahan Biden, tetapi juga kepada orang-orang Eropa dan banyak lainnya bahwa Palestina siap untuk terlibat dialog kembali sepenuhnya dengan Israel,” Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al Maliki mengatakan dalam konferensi video pada 26 November. (RT/AA/aljazeera)
0 Komentar :
Belum ada komentar.