RUANGTENGAH.co.id, Kairo – Al Azhar Al Syarif, institusi keislaman terbesar di dunia, mengecam keras insiden tragis yang terjadi di Pasar Natal, Magdeburg, Jerman, pada Jumat (20/12/2024).
Tragedi yang menewaskan 11 orang dan melukai hampir 70 lainnya ini merenggut nyawa warga tak berdosa. Al Azhar menyebutnya sebagai kejahatan keji yang bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam pernyataannya, Al Azhar menegaskan bahwa segala bentuk teror terhadap orang yang tidak bersalah, tanpa memandang agama atau kepercayaan mereka, adalah tindakan yang sangat tercela. Serangan seperti ini hanya menimbulkan penderitaan, korban jiwa, dan mengancam stabilitas sosial di masyarakat.
Al Azhar menyerukan perlunya upaya internasional yang terkoordinasi untuk memerangi ekstremisme dan mencabutnya hingga ke akar-akarnya. Institusi ini juga menekankan pentingnya menyebarkan nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan persaudaraan antarmanusia untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
Al Azhar turut menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga para korban dan mendoakan agar mereka yang terluka segera pulih.
Kronologi
Dilansir The Associated Press bahwa seorang saksi mata bernama Thi Linh Chi Nguyen mengungkapkan dirinya mendengar suara keras sekitar pukul 7 malam sebelum melihat sebuah mobil melaju kencang menerobos pasar. Ia melihat seorang anak terpental ke udara akibat tertabrak mobil tersebut, sementara orang-orang berhamburan panik.
Mobil itu kemudian keluar dari area pasar dan berbelok ke jalan Ernst-Reuter-Allee. Laju kendaraan akhirnya terhenti di halte trem, di mana tersangka ditangkap oleh pihak berwenang.
Meski pasar Natal dilindungi oleh penghalang beton untuk mencegah serangan, celah yang disediakan untuk akses darurat menjadi titik kelemahan yang memungkinkan mobil masuk dengan kecepatan tinggi.
Pasar Natal kembali dibuka pada Minggu, namun suasana masih diwarnai duka. Warga berjalan perlahan di antara kios-kios yang tutup, sementara beberapa orang menyalakan lilin dan meletakkan bunga di tugu peringatan darurat yang sedang dibangun.
Tersangka
Jaksa penuntut mengungkapkan bahwa tersangka, yang diidentifikasi sebagai Taleb A, seorang dokter spesialis psikiatri dan psikoterapi asal Arab Saudi berusia 50 tahun sedang diselidiki. Dalam sidang tertutup pada Sabtu malam, hakim memutuskan untuk menahan tersangka sambil menunggu kemungkinan dakwaan lebih lanjut.
Dalam pemeriksaan itu terungkap bahwa tersangka telah tinggal di Jerman sejak 2006 dan bekerja sebagai dokter di Bernburg, sekitar 40 kilometer di selatan Magdeburg.
Dikutip dari CNBC, motif awal yang diduga oleh jaksa adalah ketidakpuasan tersangka terhadap perlakuan terhadap pengungsi Saudi di Jerman. Hal ini diketahui setelah penyelidik memeriksa komputer, perangkat seluler, dan bukti lainnya yang ditemukan di tempat tinggal tersangka.
Dampak
Insiden ini mengguncang masyarakat Jerman dan memicu sejumlah langkah keamanan di berbagai kota. Beberapa kota memutuskan untuk menutup pasar Natal akhir pekan sebagai langkah pencegahan, sementara pasar Natal di Berlin tetap buka dengan pengawasan keamanan yang diperketat.
Kekerasan ini menambah daftar serangan ekstremis di Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah insiden serangan pisau di festival kota Solingen pada Agustus lalu yang menewaskan tiga orang dan melukai delapan lainnya.
Insiden ini juga mengingatkan masyarakat pada serangan serupa delapan tahun lalu, di mana seorang ekstremis Islam menabrakkan truk ke pasar Natal di Berlin, menewaskan 13 orang. Peristiwa itu membuat keamanan di pasar Natal dan acara publik lainnya diperketat. [RUTE]
0 Komentar :
Belum ada komentar.