RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Institusi keislaman paling berpengaruh yang berpusat di Kairo, Al Azhar Al Syarif, mengecam keras aksi pengoyakan dan pembakaran Al Quran oleh pemukim Israel di dekat Masjid Ibrahimi, di kota tua Al Khalil, Palestina, yang berada di bawah pendudukan Israel.
Al Azhar menyatakan bahwa aksi penodaan terhadap Al Quran itu tidak dapat diterima. Al Azhar juga menilai bahwa komunitas internasional telah gagal memainkan peran serius untuk menjaga kesucian kawasan Masjid Ibrahimi.
“Al Azhar Al Sharif mengecam keras perbuatan jahat teroris Zionis, di Hebron (Al Khalil), Palestina, yang merobek dan membakar salinan Al Qur’an. Aksi tersebut menunjukkan kebiadaban Zionisme, terorisme dan rasisme yang penuh kebencian,” demikian pernyataan Al Azhar.
Dalam pernyataan itu Al Azhar juga menyebut, “Al Quran akan tetap menjadi Kitab Suci yang agung yang membimbing umat manusia dan membimbing mereka kepada nilai-nilai kebaikan, kebenaran dan keindahan. Kesucian Al Quran tidak akan terganggu oleh dendam orang-orang rendahan yang mengobarkan intoleransi dan kebencian. Orang-orang itu memiliki sejarah kelam pembunuhan dan terorisme, dan tangan mereka berlumuran darah orang-orang Palestina yang tidak bersalah.”
Al Azhar memperingatkan bahwa kejahatan Zionis semacam itu telah memicu sentimen kekerasan dan kebencian serta bertentangan dengan komitmen perdamaian internasional.
Pada Senin lalu, pemukim ekstremis Israel telah mengoyak, membakar dan membuang salinan Al Quran ke tempat sampah. Kejadian ini berlangsung tidak jauh dari Masjid Ibrahimi di kota tua Al Khalil.
Dilansir ArabNews Kamis (13/10), Dewan Tetua Muslim, yang dipimpin oleh Imam Besar Al Azhar, Ahmed Al Thayyeb, mengatakan bahwa perilaku kasar yang dilakukan para pemukim Yahudi itu merusak upaya perdamaian, keamanan dan stabilitas masyarakat, dan merusak nilai-nilai kemanusiaan.Provokatif
Nidal Jabaari, direktur Departemen Wakaf di Al Khalil mengatakan bahwa salinan Al Quran yang dibakar ditemukan di dekat masjid Qaytoun dan Masjid Ibrahimi. Ia menunjukkan salinan itu dibakar dalam perayaan hari raya Yahudi dalam beberapa hari terakhir. Jabaari menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Dia juga mengatakan bahwa serangan pemukim serius terhadap Al Quran terjadi menyusul serangkaian pelanggaran baru-baru ini yang dilakukan oleh kelompok pemukim terhadap Masjid Ibrahimi dan rumah-rumah Palestina di sekitarnya.
Gerakan perlawanan Palestina Hamas juga menyebut tindakan itu belum pernah terjadi sebelumnya. Hamas menyebut tindakan tersebut sebagai provokasi sentimen terhadap umat Islam.
Al Khalil, yang dikenal sebagai Hebron dalam bahasa Ibrani, adalah kota terbesar di Tepi Barat dan rumah bagi lebih dari 200.000 warga Palestina. Sekitar 1.000 pemukim Zionis, yang sering melakukan serangan terhadap warga Palestina, juga tinggal di sana di bawah perlindungan militer Israel yang ketat.
Ketegangan seperti telah menjadi hal biasa di Al Khalil. Dan, Masjid Ibrahimi, yang diyakini menjadi komplek pemakaman para nabi termasuk nabi Ibrahim, menjadi titik fokus ketegangan.
Pada tahun 1994, pemukim Israel Baruch Goldstein membunuh 29 jamaah Muslim Palestina di dalam masjid Ibrahimi dengan senapan serbu sebelum dipukuli sampai mati oleh para jamaah di sana. (RUTE/iqna).
0 Komentar :
Belum ada komentar.