RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Observatorium Kontra-Ekstrimisme Al Azhar Mesir memperingatkan peningkatan aktivitas teroris di Republik Mali.
Observatorium mengatakan peningkatan terorisme di negara itu adalah akibat dari meningkatnya jumlah ekstrimis di wilayah barat Afrika, terutama di Burkina Faso, situs Youm7.com melaporkan.
Kegiatan teroris di Mali telah memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka dan melarikan diri ke daerah dekat perbatasan dengan Nigeria.
Pemerintah Mali telah memerangi kelompok-kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda dan Daesh (ISIL atau ISIS) selama hampir satu dekade, dengan sekitar dua pertiga wilayahnya berada di luar kendali negara.
Militan memulai operasi di Mali pada 2012. Konflik kemudian menyebar ke negara tetangga yakni Nigeria dan Burkina Faso yang menewaskan dan menggusur ribuan warga sipil.
Menurut sebuah laporan baru-baru ini, jumlah orang yang terbunuh pada kuartal pertama tahun 2022 oleh kelompok teroris dan ekstremis serta pasukan keamanan di Mali meningkat empat kali lipat sejak tiga bulan terakhir tahun 2021, meningkat dari 128 menjadi 543. (RUTE/iqna)
0 Komentar :
Belum ada komentar.