RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Institusi Islam tertua dan paling berpengaruh di dunia, Al Azhar Al Syarif Kairo, Mesir, menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang terus memburuk di Suriah. Dalam pernyataannya yang dilansir EgyptToday, Senin (9/12), Al Azhar menegaskan pentingnya persatuan nasional rakyat Suriah untuk melindungi tanah air mereka dari ancaman internal maupun eksternal.
Al Azhar mengimbau rakyat Suriah untuk bersatu dalam satu tujuan dan menjaga keutuhan negara. Menurut Al-Azhar, persatuan nasional sangat penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi negara tersebut.
Dengan menggunakan analogi “satu tubuh,” Al Azhar menekankan perlunya kohesi sosial dan solidaritas di antara warga Suriah.
Al Azhar juga memperingatkan adanya rencana tersembunyi yang dirancang untuk memecah belah Suriah, melemahkan kekuatannya, dan menyeret negara itu ke dalam konflik berkepanjangan, termasuk perang saudara.
Oleh karenanya, Al Azhar mengingatkan rakyat Suriah agar tetap waspada terhadap berbagai rongrongan yang berusaha merusak stabilitas mereka.
Selain memperingatkan tentang ancaman yang dihadapi, Al Azhar mengingatkan rakyat Suriah tentang sejarah bangsa mereka yang kaya dan peradaban yang kuat. Lembaga ini menyeru warga Suriah untuk menjaga warisan sejarah tersebut sebagai bagian dari identitas mereka dan fondasi masa depan negara.
Dalam pernyataan yang sama, Al Azhar mengutuk tindakan oportunistik yang dilakukan oleh kaum Zionis di tengah krisis Suriah. Menurut Al Azhar, Israel memanfaatkan situasi sulit yang dihadapi Suriah untuk memperluas pengaruhnya, merebut tanah, dan menguasai sumber daya alam negara itu demi kepentingannya sendiri.
Al Azhar menyebut bahwa upaya Israel untuk mengeksploitasi kelemahan negara-negara Arab adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk memperkuat posisinya di kawasan tersebut. Al Azhar menyerukan kepada dunia Arab dan Islam untuk segera bertindak, menekan komunitas internasional agar menghentikan ekspansi agresif Israel di wilayah Arab.
Al Azhar juga menyoroti bagaimana Israel menggunakan kesempatan di tengah konflik Suriah untuk merebut zona penyangga di sepanjang perbatasan Suriah. Dengan memanfaatkan ketidakstabilan politik dan militer, Israel terus memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut, menciptakan ancaman baru bagi stabilitas kawasan.
Mengakhiri pernyataannya, Al Azhar mendesak negara-negara Arab dan dunia Islam untuk bersatu menghadapi tantangan ini. Dengan memperkuat solidaritas regional, Al Azhar percaya bahwa ancaman terhadap dunia Arab dapat diatasi, dan stabilitas Suriah dapat dipulihkan.
Pesan Al Azhar ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional dan kesadaran kolektif dalam menghadapi tantangan geopolitik yang semakin kompleks di Timur Tengah. [RUTE]
0 Komentar :
Belum ada komentar.