RUANGTENGAH.co.id, Berlin - Pemerintah Ibu Kota Jerman, Berlin berencana membangun pusat ibadah lintas agama. Nantinya pemeluk agama Islam, Kristen dan Yahudi dapat memanfaatkan bangunan itu untuk beribadah dan kegiatan lainnya.
Konstruksi bangunan rencananya akan mulai dikerjakan musim semi tahun ini. Bangunan ini akan dilengkapi dengan sinagoga, masjid, serta gereja, yang akan terhubung melalui sebuah area pertemuan.
Seperti dilansir Times of Israel, Senin(1/3), bangunan yang disebut House of One itu akan berdiri di bekas situs sebuah Gereja St. Peter di daerah Petriplatz Berlin yang dihancurkan oleh komunis Jerman Timur selama era Soviet pada tahun 1964.
Batu fondasi untuk struktur bangunan akan mulai dipasang dalam sebuah upacara pada 27 Mei. Upacara ini sekaligus mengakhiri 10 tahun perencanaan dan memulai sekitar empat tahun prediksi pembangunan.
Proyek tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar 47 juta Euro atau setara Rp 809,5 miliar. Sebagian besar biaya akan ditanggung oleh Pemerintah Jerman, sedangkan sebagian berasal dari sumbangan masyarakat maupun lembaga.
Bangunan pusat ibadah lintas agama ini dalam desainnya memiliki ruang aula yang besar. Nantinya, pemerintah juga bisa memanfaatkan ruangan ini untuk menyelenggarakan acara-acara yang dihadiri umat lintas agama.
Firma arsitektur Berlin terkemuka, Kuehn Malvezzi, berada di balik perancangan bangunan ini. Mantan rabi untuk sinagoga militer Amerika di barat daya Berlin, Rabbi Andreas Nachama, diajak untuk bekerja sama dalam proyek tersebut, berdampingan dengan tokoh keagamaan lainnya.
"Ada banyak cara untuk bertemu Tuhan, dan masing-masing adalah cara yang baik. Ini lebih dari sekedar simbol. Ini adalah awal dari era baru di mana kami menunjukkan tidak ada kebencian di antara kami," kata Nachama. (RUTE/AA/IHRAM)
0 Komentar :
Belum ada komentar.