Internasional

Bisnis Restoran Indonesia di Mesir Kini Semakin Mudah, KBRI Dampingi Calon Investor

Bisnis Restoran Indonesia di Mesir Kini Semakin Mudah, KBRI Dampingi Calon Investor
KBRI Kairo lakukan pendampingan calon investor di kantor GAFI Mesir. (Gambar : SAD)

RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Upaya membuka restoran Indonesia secara resmi di Kairo kini semakin terbuka lebar. Pada 29 November 2025, Tim Ekonomi Perdagangan KBRI Kairo mendampingi Manajer Marketing Internasional Khailash Group Corp, Wahyu Hidayatullah, dalam konsultasi investasi di kantor General Authority for Investment and Free Zones (GAFI) Mesir.

 

Pendampingan ini berawal dari kunjungan Wahyu ke KBRI Kairo untuk mencari informasi mengenai tata cara berbisnis dan berinvestasi di Mesir. Ia diterima oleh Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Rifki Rustam Arsyad, Atase Perdagangan M. Syahran Bhakti, serta staf Syamsu Alam.

 

Dalam pertemuan itu, Wahyu memaparkan rencana pembukaan kafe dan restoran baru milik Khailash Group, yang membawa merek “Aceh Authentic Resto & Coffee”. Brand tersebut sebelumnya telah beroperasi di tiga kota di Indonesia: Bandung, Surabaya, dan Bali.

 

Rifki menyambut baik rencana ekspansi tersebut. Ia menilai pasar Mesir sangat menjanjikan, terutama dengan keberadaan lebih dari 18.000 mahasiswa Indonesia di Kairo. 

 

“Ini target pasar yang sangat potensial,” ujar Rifki. 

 

Ia menambahkan, Khailash Group telah memiliki pengalaman dan SOP yang kuat dalam mengelola bisnis kuliner sehingga proses pendirian restoran diyakini akan lebih mudah. KBRI Kairo juga telah memiliki contact person dari pemerintah Mesir yang siap membantu investor Indonesia.

 

Rifki menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 50 restoran asing yang beroperasi di Mesir, berasal dari China, Vietnam, Korea Selatan, dan Thailand. Indonesia pun memiliki sejumlah usaha kuliner kecil yang dikelola mahasiswa, meski sebagian besar belum berbadan resmi. 

 

“Antusiasme masyarakat Mesir terhadap makanan internasional sangat tinggi, sehingga peluang restoran Indonesia terbuka lebar,” tambahnya.

 

Atase Perdagangan M. Syahran Bhakti turut menyoroti peluang bisnis kopi. Ia menyebutkan bahwa kopi robusta Indonesia telah menguasai hingga 60 persen pasar kopi Mesir. 

 

“Kopi Indonesia sudah sangat familiar di lidah orang Mesir, sehingga pembukaan kafe akan sangat mudah dan potensial,” helas Syahran. 

 

Ia juga menegaskan bahwa rempah-rempah Indonesia telah lama diimpor Mesir, sehingga pasokan bahan baku tidak menjadi kendala.

 

Dalam agenda pendampingan di kantor GAFI, delegasi KBRI Kairo dan Wahyu diterima oleh Penasihat Presiden GAFI, Eng. Nagy Abu Elella. Mereka memperoleh penjelasan langsung mengenai prosedur dan fasilitas kemudahan investasi bagi pelaku usaha asing. 

 

Rombongan kemudian melakukan tur ke Investor Service Center yang dipandu oleh Country Manager GAFI untuk wilayah Asia, Mrs. Reem. Melalui kunjungan ini, Wahyu mendapatkan gambaran komprehensif tentang proses investasi dan menyatakan semakin percaya diri untuk segera memulai bisnis di Mesir.

 

Dengan berbagai dukungan dan peluang pasar yang terbuka, pembukaan restoran Indonesia secara resmi di Kairo dipandang semakin realistis dan menjanjikan. [RUTE/SAD]

0 Komentar :

Belum ada komentar.