RUANGTENGAH.co.id, Kabul - Bandar Udara Kabul, Afghanistan, diguncang dua ledakan bom bunuh diri pada Kamis sore (26/8). Ledakan ini mengakibatkan setidaknya 13 tentara AS dan 60 warga setempat tewas, sementara 158 lainnya terluka.
"13 tentara AS meninggal karena serangan di Abbey Gate, dan jumlah terakhir yang terluka adalah 18 orang," ungkap juru bicara komando pusat militer AS Kapten Bill Urban seperti dilansir CNN.
Belasan tentara AS yang tewas itu tengah bertugas dalam proses evakuasi warga dari Afghanistan setelah Taliban berhasil merebut kekuasaan di negara itu.
Sementara Kementerian Kesehatan Afghanistan mencatat 60 warga tewas dan 140 lainnya terluka akibat ledakan bom tersebut.
Ledakan terjadi ketika proses evakuasi sedang berlangsung di tengah ketersediaan waktu yang semakin sedikit. Tinggal tersisa lima hari lagi sampai 31 Agustus untuk proses evakuasi ini.
Taliban sudah memberi peringatan agar tidak ada perpanjangan waktu evakuasi. Setelah 31 Agustus, Taliban melarang warganya untuk meninggalkan Afghanistan.
Sementara terkait dengan ledakan, ISIS mengeluarkan pernyataan sebagai pihak. yang bertanggungjawab. ISIS Khurasan (ISIS-K) disebut sebagai kelompok yang menjadi otak ledakan.
"Pengebom hari ini mampu menembus semua benteng keamanan dan berada dalam jarak lima meter dari pasukan AS sebelum meledakkan sabuk bahan peledaknya," demikian pernyataan media ISIS, Amaq, yang diterjemahkan lembaga pemantau gerakan ekstremisme, SITE.
Presiden AS, Joe Biden mengutuk serangan bom bunuh diri ini dan menyatakan akan mengejar pelakunya.
"Kami tak akan memaafkan, kami tak akan lupa. Kami akan memburu dan membuat para pelaku bertanggung jawab," kata Biden. (RUTE/CNN)
0 Komentar :
Belum ada komentar.