RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Sebuah bom meledak di Semenanjung Sinai utara Mesir, Jumat (1/1). Ledakan ini menewaskan dua anggota pasukan keamanan negara dan melukai lima lainnya, kata pejabat keamanan dan medis.
Menurut pejabat setempat, pasukan keamanan sedang berpatroli di kota Bir Al Abd ketika kendaraan lapis baja mereka terkena bom yang diledakkan dari jarak jauh. Korban luka dievakuasi ke rumah sakit militer di kota pesisir El Arish, Sinai.
Pengeboman hari Jumat kemarin adalah yang kedua kalinya dalam tiga hari terakhir. Sebelumnya pada hari Rabu, seorang anggota pasukan keamanan tewas dan tiga lainnya cedera akibat ledakan bom pinggir jalan di sebuah desa dekat Rafah, kota di perbatasan dengan Jalur Gaza.
Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan hari Jumat ini. Tapi DAESH memposting pernyataan pada hari Jumat bahwa mereka berada di belakang aksi pemboman hari Rabu dan tiga serangan baru-baru ini. Namun, klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
Mesir telah memerangi pemberontakan DAESH di Sinai yang meningkat setelah militer mengkudeta presiden Muhammad Mursi pada 2013. Para militan telah melakukan sejumlah serangan, terutama menargetkan pasukan keamanan dan minoritas Kristen.
Konflik sebagian besar terjadi di luar arena publik. Otoritas Mesir melarang wartawan dan pengamat luar memasuki area tersebut. Sejauh ini, pertempuran belum meluas ke ujung selatan semenanjung, tempat resor wisata Laut Merah yang populer berada.
Namun pada 2015, DAESH menjatuhkan sebuah pesawat penumpang Rusia yang terbang dari Sharm el Sheikh, hingga menewaskan semua penumpangnya sejumlah 224 orang.
Pada Februari 2018, militer Mesir melancarkan operasi besar-besaran di Sinai dan juga di beberapa bagian wilayah Delta Nil dan gurun di sepanjang perbatasan barat negara itu dengan Libya. Sejak itu, intensitas serangan DAESH berkurang. (RUTE/AA/arabnews)
0 Komentar :
Belum ada komentar.