RUANGTENGAH.co.id, Washington - Donald Trump dan Joe Biden berhadapan dalam debat perdana sebagai calon presiden untuk pilpres Amerika Serikat (AS) 2024. Debat berlangsung di stasiun CNN pada Kamis (17/6). Diperkirakan 60% warga AS menyaksikan acara debat ini.
Kebijakan Joe Biden dalam perang Israel dengan Hamas mendapat tajam kritikan dari Donald Trump. Trump menilai Biden tidak cukup serius dalam mendukung Israel di Gaza.
Secara tegas Trump mendukung Israel untuk melanjutkan operasi militer di Gaza.
Menurut Biden, seperti dilansir Middle East Eye, peering di Gaza terus berlanjut karena Hamas yang tidak mau perjanjian genjatan senjata yang ditawarkan Israel.
Saat ditanya mengenai warga Amerika yang masih disandera Hamas, Biden menyebut Hamas sebagai satu-satunya pihak yang enggan menghentikan perang.
Pernyataan Biden ini jelas bertolak belakang fakta yang terjadi di mana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara terang-terangan dalam jumpa pers mengatakan menolak genjatan senjata permanen.
“Dia mengatakan bahwa satu-satunya yang ingin melanjutkan perang adalah Hamas. Padahal sebenarnya, Israel adalah satu-satunya (yang ingin melanjutkan perang). Dan, Anda harus membiarkan mereka pergi dan membiarkan mereka menyelesaikan tugasnya,” kata Trump menanggapi Biden.
“Tapi dia tak mau melakukannya. Dia jadi seperti orang Palestina, tapi mereka tidak menyukainya karena dia orang Palestina yang sangat buruk. Dia orang yang lemah," ucap Trump bernada rasis.
Acara debat perdana ini sebenarnya bukan untuk membahas perang di Gaza. Namun, pernyataan Trump dalam adu argumen tersebut cukup mendapat sorotan karena bertolak belakang dengan omongannya beberapa bulan yang lalu.
Trump mengatakan di bulan April kepada pembawa acara radio Hugh Hewitt, "Apa yang saya katakan dengan jelas adalah selesaikan masalah ini dan mari kita kembali ke perdamaian dan berhenti membunuh orang."
Pada kesempatan itu Trump menyebut bahwa kehancuran infrastuktur akibat serangan Israel di Gaza sebagai sesuatu yang sangat keji dan mengerikan.
Di bulan yang sama Trump mengatakan kepada Time bahwa perbuatan Israel di Gaza sebagai tindakan yang sangat buruk.
Sejak perang meletus antara Israel dan Hamas, Biden selalu berdiri di belakang Israel. Bahkan menjadi presiden AS pertama yang berkunjung ke Israel dalam situasi perang.
Namun, dukungannya terhadap Israel tidak mendapat sambutan hangat dari publik AS. Aksi dukungan terhadap Palestina terus bergulir di AS yang dimotori para mahasiswa di kampus-kampus ternama.
Situasi ini disebut oleh The New York Times teal mengancam posisi Biden dalam pemilu Presiden yang akan datang. Survei menunjukkan Trump unggul tipis sementara atas Biden.
Di lain pihak, Trump dalam banyak kesempatan menyebut dirinya sebagai presiden AS yang paling pro Israel sepanjang sejarah. [RUTE/Republika]
0 Komentar :
Belum ada komentar.