RUANGTENGAH.co.id, Islamabad - Delapan negara Arab dan Muslim, diantaranya Pakistan, Indonesia, Arab Saudi, Mesir, Qatar, Turki, Yordania, dan Uni Emirat Arab, menyambut baik langkah Hamas yang menanggapi secara positif proposal perdamaian Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.
Mereka menilai inisiatif ini sebagai peluang nyata menuju gencatan senjata permanen dan solusi kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
Rencana perdamaian yang diumumkan Trump pada 29 September 2025 berisi 20 poin utama, antara lain seruan gencatan senjata segera, pembebasan seluruh sandera, penarikan bertahap pasukan Israel, serta rekonstruksi Gaza di bawah pengawasan internasional.
Usulan tersebut juga mencakup langkah pelucutan senjata Hamas sebagai bagian dari proses stabilisasi kawasan.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis Kementerian Luar Negeri Pakistan, delapan negara itu menyampaikan dukungan terhadap langkah Hamas dan menyerukan agar proses negosiasi segera dimulai.
“Kami mendukung upaya untuk menghentikan perang di Gaza dan memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan,” demikian bunyi pernyataan tersebut seperti dilansir Arabnews.
Para menteri luar negeri negara-negara tersebut juga memuji keputusan Hamas yang bersedia menyerahkan administrasi Gaza kepada pemerintahan teknokrat Palestina sebagai bentuk kompromi politik menuju rekonsiliasi nasional.
Mereka menyambut baik pula seruan Trump agar Israel menghentikan pengeboman dan segera melaksanakan kesepakatan pertukaran tahanan.
Pernyataan bersama itu menegaskan bahwa setiap perjanjian damai harus menjamin perlindungan warga sipil, mencegah pengungsian baru, memastikan pembebasan sandera, serta membuka jalan bagi kembalinya Otoritas Palestina memimpin Gaza bersama Tepi Barat.
Dalam tanggapan tertulisnya yang disampaikan Jumat (3/10/2025) lalu, Hamas menyatakan siap membebaskan semua tahanan, baik yang masih hidup maupun telah meninggal, sesuai skema pertukaran yang diusulkan.
Hamas juga menegaskan kesiapannya untuk menyerahkan pemerintahan kepada otoritas Palestina yang independen dan didukung penuh oleh dunia Arab dan Islam.
Langkah ini dipandang sebagai titik balik penting setelah perang Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina sejak Oktober 2023, membuka harapan baru bagi perdamaian yang lebih permanen di kawasan tersebut. [RUTE]
0 Komentar :
Belum ada komentar.