RUANGTENGAH.co.id, Makassar - Datasemen Khusus 88 (Densus 88) Mabes Polri menembak dua terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana menyebut bahwa keduanya terlibat pengeboman gereja di Jolo, provinsi Sulu, Filipina, 27 Januari 2019 silam.
Pengeboman yang mengundang reaksi dunia internasional itu mengakibatkan 22 korban jiwa dan ratusan orang terluka.
"Sementara masih dalam pengembangan Kemudian masih dilakukan langkah-langkah olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi," kata Komber Pol Witnu, Rabu (6/1).
Witnu menyebutkan dua terduga teroris itu meninggal dunia akibat tembakan karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap. Keduanya berinisial M Rizaldi (44) dan Sanjai Ajis (22) yang ternyata memiliki hubungan mertua dan menantu. Keduanya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Mereka mertua sama menantu. Sanjai Ajis ini menikahi putri kedua dari bapak Rizaldi tahun 2018," kata Surahman (50), seorang tetangga kedua terduga teroris itu, kepada detikcom.
Surahman menyebutkan bahwa keduanya bertemu di pengajian karena sang menantu, Sanjai awalnya merupakan jamaah dari Pak Rizaldi. Ia juga menyebut bahwa kedua terduga teroris ini memiliki usaha BBM di Makassar.
Densus 88 menyergap kedua terduga teroris ini di rumahnya yang berlokasi di Perumahan Vila Mutia Biru, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, sekitar pukul 05.00 Wita. Keduanya sudah cukup lama menetap di lokasi. Rizaldi tinggal lebih lama sejak tahun 1997.
Densus 88 berhasil mengamankan rangkaian bom di rumah pelaku.Saat ini kedua jenazah terduga teroris telah berada di RS Bhayangkara Polda Sulsel untuk menjalani autopsi. (RUTE/AA/detiknews)
0 Komentar :
Belum ada komentar.