RUANGTENGAH.co.id, Yerusalem - Fatime Barakeh, 24 tahun, dan Bisan Qadieh, 32 tahun, harus bekerja enam jam dalam sehari di ladang mereka. Keduanya berjuang untuk bertahan hidup di tengah kemiskinan dan tingginya angka pengangguran di Jalur Gaza.
Fatime adalah ibu dari dua anak. Sedangkan Bisan ibu dari lima anak. Keduanya harus menjadi tulang punggung keluarga mereka dengan cara bertani brokoli di atas sebidang tanah yang luasnya 1 Dunum atau sekitar 1.000 meter persegi.
[caption id="attachment_929" align="aligncenter" width="300"] Brokoli hasil panen. (foto : middleeastmonitor)[/caption]Sebelumnya, beberapa lulusan universitas dari Khan Yunis memberi pemaparan kepada sejumlah petani di jalur Gaza tentang potensi tanaman brokoli. Mereka memilih brokoli karena merupakan sayuran langka di Gaza.
Fatime dan Bisan membeli bibit dari tempa pembibitan di kota Gaza dan memulai tugas berat membudidayakan tanaman itu.
[caption id="attachment_930" align="aligncenter" width="300"] Fatime dan Bisan berharap usahanya berhasil dan bisa menambah lahan perkebunan brokoli mereka. (foto : middleeastmonitor)[/caption]Sekarang, mereka telah memetik hasil jerih payahnya. Musim panen telah tiba. Mereka berharap dapat memperluas area penanaman di sisa tanah milik mereka yang belum tertanami. Besar harapan, kebun brokoli itu dapat meningkatkan taraf hidup keluarga mereka. (RUTE/AA/MEMO)
0 Komentar :
Belum ada komentar.