Internasional>Timur Tengah

Grand Syaikh Al Azhar Imbau Taliban Izinkan Wanita Bersekolah

Grand Syaikh Al Azhar Imbau Taliban Izinkan Wanita Bersekolah

RUANGTENGAH.co.id, Kairo - “Islam memerdekakan kaum perempuan dari pandangan keliru yang mengekang dan merampas hak-hak mereka serta memandang mereka sebagai kaum yang tidak sempurna yang tidak memiliki kehendak bebas,” ungkap Grand Syaikh Al Azhar Mesir, Ahmad Al Thayeb pada akun Twitter-nya, Selasa 11 Oktober yang bertepatan dengan peringatan Hari Anak Perempuan Internasional.

"Pada Hari Anak Perempuan Internasional ini kami menyerukan agar hak anak-anak perempuan dan para perempuan muda dapat dipenuhi sebagaimana dijamin dalam ajaran Islam supaya mereka mendapatkan pendidikan dan penghormatan,” sambungnya.

Cuitan Grand Syaikh Al Azhar ini mengemuka di tengah laporan yang menyebut bahwa Taliban telah membatasi akses kaum perempuan dan anak-anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan pada tahun ajaran baru di Afghanistan.

Pada hari Selasa lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengimbau kepada Taliban agar memenuhi janji mereka untuk mengizinkan para perempuan bekerja dan anak perempuan memiliki akses ke pendidikan.

Guterres menyinggung janji-janji Taliban sejak pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan untuk melindungi hak-hak perempuan, anak-anak, komunitas minoritas dan mantan pegawai pemerintah. Guterres memberikan penekanan khusus agar Taliban menjamin kebebasan perempuan mendapatkan pekerjaan dan agar anak-anak perempuan bisa mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak laki-laki.

“Saya sangat khawatir melihat Taliban melanggar janji mereka yang dibuat untuk perempuan dan anak perempuan Afghanistan,” kata Guterres. Ia menekankan bahwa kaum perempuan yang diberikan kebebasan untuk bekerja, mendapatkan pendidikan sehingga menjadi kaum terdidik dapat mendorong kemajuan bagi Afghanistan.

Taliban menguasai sebagian besar Afghanistan ketika pasukan AS dan NATO berada di tahap akhir penarikan mereka dari negara itu setelah 20 tahun. Taliban memasuki ibu kota, Kabul, pada 15 Agustus tanpa perlawanan dari tentara Afghanistan. (RUTE/IQNA)

Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.