Internasional

Grand Syaikh Al Azhar Menerima Kunjungan Koordinator Gusdurian, Siap Jalin Kerjasama Ilmiah

Grand Syaikh Al Azhar Menerima Kunjungan Koordinator Gusdurian, Siap Jalin Kerjasama Ilmiah
Grand Syaikh Al Azhar menerima kunjungan Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Wahid bersama rombongan, di Kairo pada Senin (29/1). (gambar : OIAAIndonesia)

RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Grand Syaikh Al Azhar, Prof Dr Ahmad Al Thayyeb menerima kunjungan Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian yang juga merupakan putri mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid, Alissa Qotrunnada Wahid, pada Senin (29/1). 

 

Pada pertemuan ini Grand Syaikh menekankan tentang kedalaman hubungan antara Al Azhar dan Indonesia yang telah terjalin kuat dalam rentang sejarah yang cukup lama. Dan, beliau menegaskan bahwa mahasiswa Indonesia yang datang untuk belajar di Al Azhar telah berperan penting dalam memperkuat hubungan ini.

 

Grand Syaikh menyatakan bahwa Al-Azhar dengan senang hati menerima ribuan mahasiswa Indonesia untuk belajar di berbagai tingkatan pendidikan di lembaga dan universitasnya. Dan, Al Azhar menyediakan 175 beasiswa tahunan untuk anak-anak Indonesia.

 

Beliau menyampaikan bahwa mahasiswa Indonesia dikenal akan kesopanan, moral, kerajinan, dan semangat dalam menimba ilmu dan pengetahuan. Mereka akan kembali ke Indonesia sebagai duta Al Azhar yang menyebarkan pemikiran dan metodologi moderatnya.

 

Gusdurian.jpg

 

Grand Syaih juga menegaskan kesiapan Al Azhar untuk meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan dan kebudayaan Indonesia melalui intensifikasi kegiatan ilmiah dan akademik, pertukaran cendekiawan, profesor, peneliti, dan mahasiswa, pelatihan imam dan pendakwah. Serta meningkatkan keterampilan mereka dalam menangkal pemikiran ekstrem.

 

Menanggapi hal tersebut, Alissa Wahid  menyatakan kebahagiaannya bertemu dengan Sheikh Al Azhar, dan mengapresiasi upaya besar yang dilakukan oleh beliau dalam melayani Islam dan umat Muslim, serta menyebarkan pesan perdamaian dan persaudaraan di seluruh dunia.

 

Alissa menegaskan bahwa Al Azhar adalah tujuan utama bagi orang-orang Indonesia untuk mempelajari ilmu-ilmu syariah dan bahasa Arab. Ia menyampaikan bahwa lulusan Al Azhar di Indonesia memiliki posisi terhormat di tengah masyarakat dan memegang posisi dan peran penting di berbagai institusi. Mereka selalu menjadi kebanggaan dan selalu bisa diandalkan dalam memperkuat dasar-dasar perdamaian dan koeksistensi di tengah masyarakat.

 

Alissa juga menyambut baik usulan Grand Sheikh Al Azhar untuk meningkatkan kerjasama ilmiah dan akademik, serta pertukaran cendekiawan dan peneliti. Ia mengamini bahwa ada keinginan besar dari masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan pengalaman  dari Al Azhar, terutama dalam bidang ilmu-ilmu syariah dan bahasa Arab. (RUTE/oiaa)

0 Komentar :

Belum ada komentar.