Internasional

Guru di India Perintahkan Anak Didiknya Tampar Temannya yang Muslim

Guru di India Perintahkan Anak Didiknya Tampar Temannya yang Muslim
(gambar : Reuters/TRT)

RUANGTENGAH.co.id, New Delhi - Belakangan ini viral di sosial media rekaman video yang memperlihatkan seorang guru wanita memerintahkan anak-anak didiknya untuk menampar temannya yang beragama Islam. Sontak rekaman ini memancing kemarahan bagi umat Islam. 

 

Guru tersebut bernama Trapti Tyagi. Sedangkan sang korban bernama Mohammad Altamash, berusia 7 tahun. Adapun lokasi dan waktu kejadian adalah di Sekolah Umum Neha, desa Kubbapur, 30 km (19 mil) dari kota Muzaffarnagar, negara bagian Uttar Pradesh, Kamis 24 Agustus 2023. 

 

Dari rekaman tersebut terdengar Trapti memerintahkan murid-muridnya untuk memberikan tamparan kepada seorang murid laki-laki yang berdiri di depan. Terdengar suara Trapti yang mengatakan bahwa para ibu muslim tidak memperhatikan pendidikan anak-anaknya. 

 

“Pukul dia lebih keras lagi!” instruksi Trapti dalam video itu seperti dilansir TRTWorld, Sabtu (26/8). 

 

“Kemarin anak saya pulang sambil menangis. Dia trauma, ini bukan cara Anda memperlakukan anak-anak," kata Rubina, ibunya.

 

Sementara sang ayah yang berprofesi sebagai petani, Mohammad Irshad (42) mengatakan bahwa gurunya meminta teman-teman sekelasnya satu persatu untuk menampar anaknya.

 

Irshad mengatakan bahwa sang guru telah meminta maaf atas perbuatannya, namun ia tetap akan memindahkan anaknya dari sekolah itu. 

 

“Dia bilang dia tidak akan memperlakukan muridnya dengan buruk lagi. Tetapi ini bukanlah lingkungan yang saya inginkan agar anak saya mendapat pendidikan dan tumbuh besar," ujar Irsyad.

 

Islamofobia

 

Sementara, Al Jazeera melaporkan bahwa dalam video yang muncul Jumat (25/8) tersebut, Trapti Tyagi melontarkan kata-kata Islamofobia dengan meminta kepada siswa-siswanya yang lain untuk memberi tamparan lebih keras lagi. 

 

“Saya katakan bahwa semua anak Muslim harus pergi,” bunyi suara Trapti dalam rekaman itu. 

 

“Kamu benar, itu merusak pendidikan,” sahut suara laki-laki dari arah lain, sementara korban yang sedang berdiri hanya bisa menerima dan ketakutan. 

 

Pengunggah video, akun @imadubey63 di platform X menulis, “Guru kelas di sini, Ibu Tripta Tyagi menyuruh siswa Hindu di kelasnya memukuli siswa Muslim di depan kelas. Kebencian itu sudah mengakar begitu dalam sekarang. India membutuhkan penyembuhan. #ArrestTriptaTyagi"

 

Kejadian ini menimbulkan kegaduhan di sosial media yang kemudian mendorong kepolisian di Muzaffarnagar, kota tempat sekolah tersebut berada, memulai penyelidikan.

 

“Ketika kami menyelidiki, kami menemukan bahwa wanita dalam video tersebut ‘menyatakan’ bahwa para pelajar Muslim menjadi manja jika ibu mereka tidak memperhatikan pelajaran mereka,” kata seorang pejabat senior polisi.

 

Sementara, pemimpin partai oposisi Kongres Rahul Gandhi, menyalahkan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi, atas insiden tersebut.

 

Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak India mengatakan pihaknya telah mencatat apa yang terjadi dan akan mengambil tindakan hukum. Namun, menurut laporan media India, ayah anak laki-laki Muslim yang menjadi korban tersebut menolak untuk mengajukan pengaduan ke polisi.

 

Sang ayah mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menarik putranya dari sekolah tersebut. Pihak sekolah pun disebut telah setuju untuk mengembalikan biaya masuknya. Sementara polisi berusaha meyakinkan sang ayah untuk mengajukan pengaduan resmi terhadap guru tersebut, yang juga pemilik sekolah tersebut.

 

Populasi Muslim

 

India, yang merupakan rumah bagi lebih dari 200 juta warga Muslim, mengalami peningkatan kekerasan terhadap kelompok minoritas sejak BJP berkuasa pada 2014. Banyak umat Islam telah diserang dan puluhan orang dibunuh oleh ekstremis Hindu dalam beberapa tahun terakhir.

 

Situasi semakin kritis di negara bagian Uttar Pradesh, yang dipimpin oleh seorang biksu Hindu Yogi Adityanath, yang juga seorang pemimpin BJP. Pemerintahan Uttar Pradesh bahkan menggunakan iklan bernuansa komunal, yang menggambarkan umat Islam sebagai orang yang melakukan kekerasan untuk menenangkan pemilu. (RUTE/REPUBLIKA)

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.