RUANGTENGAH.co.id, Vatikan - Di balik dinding-dinding megah Perpustakaan Vatikan, Roma, Italia, sebuah warisan intelektual yang tak terduga tersimpan rapi: ribuan manuskrip Islam, termasuk salinan Al Qur'an kuno.
Meskipun dikenal sebagai perpustakaan Kristen, tempat ini menjadi saksi bisu bagaimana kekayaan ilmu pengetahuan Islam menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Italia.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Al Arabiya, selama berabad-abad, naskah-naskah Arab berpindah tangan ke berbagai belahan dunia, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari koleksi di banyak perpustakaan besar nan bersejarah.
Proses ini menyebarkan pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu, dari agama, astronomi, hingga filsafat. Dengan cara ini, naskah-naskah Arab telah menyebarkan pengetahuan yang luas dalam berbagai bahasa dengan cara yang tak tertandingi.
Salah satu manuskrip Al Quran di Perpustakaan Vatikan. (Gambar : Iqna)
Perjalanan Manuskrip dari Timur ke Italia
Koleksi naskah Timur pertama di Italia dimulai di Perpustakaan Vatikan pada Konsili Florence tahun 1441. Naskah-naskah ini dibawa oleh para ulama dari Alexandria dan Yerusalem.
Di masa berikutnya, pada tahun 1584, dengan berdirinya Rumah Penerbitan Medici di Firenze, koleksi ini semakin berkembang. Menurut penulis buku "The Path of Letters" (2012), manuskrip pertama yang diperoleh penerbit ini adalah manuskrip-manuskrip sumbangan Patriark Suryani Athanasius Nematullah (w.1587) tentang misteri alam semesta, astronomi, dan astrologi.
Namun, salah satu koleksi paling menarik adalah manuskrip dari Yaman. Seorang pengusaha Italia bernama Giuseppe Caprotti memainkan peran kunci dalam pemindahan ini.
Valentina Rossi menulis dalam bukunya Italian Manuscripts bahwa Caprotti tiba di kota Al Hodeidah, Yaman pada 1885 dan menetap di Sana'a. Ia menetap di Yaman selama tiga dekade, mulai tahun 1885, dan mengumpulkan sekitar 3.300 manuskrip Yaman.
Bagian dalam Perpustakaan Ambrosiana. (Gambar : Iqna)
Pada tahun 1909, 1.610 manuskrip Arab dari koleksi Caprotti telah dipindahkan ke Perpustakaan Ambrosiana di Milan. Kemudian pada tahun 1914, 250 manuskrip lainnya dari koleksi ini dipindahkan ke perpustakaan ini oleh Senator Luca Beltrami.
Dengan demikian, Perpustakaan Ambrosiana menyimpan 2.040 manuskrip, yang sebagian besar dibawa dari Jazirah Arab bagian selatan.
Ratusan Salinan Al Qur'an
Perpustakaan Vatikan, yang didirikan pada 1475, adalah salah satu tempat paling misterius namun paling berharga di dunia. Dengan 75.000 manuskrip dan lebih dari satu juta buku, perpustakaan ini menyimpan harta karun budaya dan sejarah yang tak terbayangkan.
Dari koleksi tersebut, 2.217 manuskrip di antaranya adalah naskah Arab.
Secara khusus, Perpustakaan Vatikan memiliki 144 salinan Al Qur'an yang dianggap sangat langka dan indah. Salinan-salinan ini, meskipun banyak yang tidak lengkap, berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Maroko, Afrika Sub-Sahara, Arab Timur, Kekhalifahan Utsmaniyah, Iran, hingga India.
Manuskip Al Quran lainnya di Perpustakaan Vatikan. (Gambar : Iqna)
Yang paling menonjol adalah naskah Al Qur'an dari Maroko. Dikenal karena kemewahan dan kualitasnya yang tinggi, beberapa di antaranya disalin dengan sangat terampil di atas kertas sejak tahun 1488.
Selain itu, terdapat pula koleksi dari era Utsmaniyah dan naskah unik yang bahkan ditulis dalam huruf Ibrani, berasal dari awal abad ke-15.
Manuskrip Berharga Lainnya
Selain Al Qur'an, Perpustakaan Vatikan juga menyimpan manuskrip Islam penting lainnya:
- Hadis Nabi: Naskah dari Andalusia (Spanyol) yang berisi koleksi hadis dan diyakini digunakan sebagai buku teks.
- Al Anwar Al Muhammadiyah: Karya tulis Abu al Hasan Abdullah Al Bakri yang berisi tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW.
- Jawaher Al Quran wa Durarah: Karya monumental dari ulama besar Abu Hamid Al Ghazali.
- Al Kafi fi Al Fiqh: Kitab fikih karya Abu Umar bin Abdullah yang mengulas mazhab Malik bin Anas, salah satu imam besar Sunni.
- Kisah Para Nabi: Naskah yang menceritakan kisah para nabi, termasuk penyebutan nama Nabi Muhammad SAW dalam kitab-kitab suci terdahulu.
Melalui koleksi-koleksi ini, Perpustakaan Vatikan menunjukkan bahwa warisan intelektual Islam telah melampaui batas geografis dan agama, menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah peradaban manusia. [RUTE/IQNA]
0 Komentar :
Belum ada komentar.