RUANGTENGAH.co.id, Berlin - Imam Besar Al Azhar Syaikh Ahmad Al Thayyeb bertemu dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier di Berlin, seperti dilaporkan Ahram Online, Senin (11/9).
Keduanya berdiskusi secara intens mengenai langkah-langkah memerangi islamofobia yang masih merebak di beberapa negara Eropa. Selain itu, dialog antaragama juga menjadi topik pembahasan kedua tokoh ini dalam pertemuan mereka.
Dalam pertemuan itu Syaikh Ahmad Al Thayyeb menekankan bahwa Al Azhar menentang keras berbagai bentuk serangan terhadap agama apapun.
Syaikh Al Thayyeb menegaskan bahwa aksi-aksi yang kontraproduktif dengan perdamaian dunia seperti pelecehan dan pembakaran Al Quran di Swedia dan pembakaran gereja serta penganiayaan terhadap umat Kristen di Pakistan, merupakan kejadian yang sangat perlu disikapi secara serius.
Dan, satu-satunya cara untuk mengatasinya, lanjut Syaikh Al Thayyeb, adalah dengan membuka ruang dialog seluas mungkin disertai meningkatkan budaya hidup berdampingan.
Syaikh Al Thayyeb dalam pertemuan itu juga mengapresiasi kebijakan Jerman yang menampung jutaan pengungsi sebagai keteladanan dalam memberikan contoh kepada dunia tentang persaudaraan kemanusiaan.
Syaikh Al Thayyeb menegaskan bahwa Al Azhar berdedikasi menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan persaudaraan antar umat manusia di dunia.
Dalam skala nasional, Al Azhar telah memulai beberapa proyek termasuk membangun Rumah Keluarga Mesir bekerjasama dengan gereja-gereja Mesir. Proyek ini memiliki tujuan memerangi kebencian dan isu sektarian.
Sedangkan dalam skala global, Al Azhar menjadi inisiator untuk Dokumen Persaudaraan Manusia yang telah ditandatangani bersama dengan Yang Mulia Paus Fransiskus di Abu Dhabi pada tahun 2019 lalu.
Sementara itu, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyampaikan kebahagiaannya atas kunjungan Imam Besar Al Azhar ke Jerman. Ia memuji kiprah Syaikh Al Thayyeb selama ini dalam mempromosikan perdamaian, hidup berdampingan, persaudaraan dan kesetaraan.
Presiden Steinmeier juga mengakui hubungan yang sangat akrab antara Syaikh Al Thayyeb dengan Paus Fransiskus. Menurutnya, hubungan baik tersebut telah membuka ruang bagi terjalinnya dialog yang lebih erat antar budaya dan agama yang berbeda.
Ia juga menegaskan komitmen Jerman dalam memerangi islamofobia. Bahkan, Presiden Steinmeier menyampaikan komitmen pribadinya yang siap bekerja sama dengan Syakh Al Thayyeb untuk memerangi fanatisme dan kebencian sekaligus memperkuat dialog antar umat beragama.
Syaikh Al Thayyeb berada di Berlin, Jerman, dalam rangka mengikuti Audacity of Peace, sebuah pertemuan internasional untuk perdamaian, agama, dan budaya dalam dialog yang diadakan pada 10-12 September 2023 yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant'Egidio, sebuah gerakan awam Katolik internasional yang mempromosikan dialog dan kerja sama antaragama. (RUTE/ahram)
0 Komentar :
Belum ada komentar.