RUANGTENGAH.co.id, Ramallah - Baru-baru ini Komite Perencanaan dan Pembangunan Distrik Israel di Yerusalem memutuskan akan membangun 9.000 unit pemukiman Israel di Atarot. Konsekwensi dari rencana ini adalah tergusurnya sisa-sisa Bandara Internasional Yerusalem yang dibangun pada tahun 1924.
Kepala Peta di Masyarakat Studi Arab, Khalil Tafakji, seperti dilansir The New Khalij membenarkan bahwa Israel berencana untuk membangun pemukiman yang sama sekali baru, sebagian besar berlokasi di tanah Bandara Internasional Yerusalem.
Bandara yang berusia hampir satu abad inidikenal oleh warga Palestina sebagai Bandara Qalandia dan oleh warga Israel dikenal sebagai Bandara Atarot.
Menurut Tafakji, bandara tersebut masih menerima penerbangan hingga dimulainya pendudukan Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza pada tahun 1967.
Kemudian, Israel menggunakannya untuk penerbangan internal dan menutupnya sepenuhnya pada tahun 2000.
Pada hari Minggu, penyiar publik Israel Kan melaporkan bahwa Komite Perencanaan dan Pembangunan Distrik Israel di Yerusalem telah menyetujui pembangunan 9.000 unit pemukiman baru di pemukiman Atarot.
Ditunjukkan bahwa rencana ini sengaja dipercepat sebelum Presiden terpilih AS Joe Biden menjabat pada Januari. Biden mengumumkan dukungannya selama kampanye pemilu presiden AS lalu untuk solusi dua negara. (RUTE/AA/TNP)
0 Komentar :
Belum ada komentar.