RUANGTENGAH.co.id, Yerusalem - Israel berencana mempercepat pembangunan 4.000 rumah baru untuk warganya di Tepi Barat yang diduduki. Hal yang sontak memantik respon serius dari Palestina.
Menteri Dalam Negeri Israel, Ayelet Shaked, menulis di akun Twitternya pada Jumat (6/5) bahwa komite perencanaan akan bersidang pada minggu depan untuk menyetujui 4.000 rumah. Ia menyebut bahwa konstruksi di Tepi Barat sebagai hal dasar yang diperlukan.
Nabil Abu Rdeneh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan rencana tersebut memiliki konsekuensi serius di lapangan, mengingat kawasan Tepi Barat yang diduduki sudah mengalami ketegangan pada beberapa waktu terakhir.
Dia tidak mengatakan apa konsekuensinya, dan Palestina tidak memiliki cara untuk menghentikan pembangunan pemukiman atau tindakan Israel lainnya.
Surat kabar Haaretz Israel melaporkan bahwa lembaga-lembaga otoritas Israel akan bertemu pada hari Kamis untuk mempercepat pembangunan 1.452 unit, dan 2.536 unit lainnya akan disetujui oleh Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Respon Washington
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter mengatakan kepada wartawan di Washington bahwa pemerintahan Biden telah jelas tentang perluasan pemukiman Tepi Barat yang diduduki sejak awal.
"Kami sangat menentang perluasan permukiman yang itu memperburuk ketegangan dan kondisi kepercayaan di antara para pihak. Program Israel untuk memperluas permukiman sangat merusak prospek solusi dua negara," katanya.
Israel menduduki Tepi Barat dalam perang 1967 dan telah membangun lebih dari 130 pemukiman di seluruh wilayah yang menjadi rumah bagi hampir 500.000 pemukim Israel. Hampir 3 juta orang Palestina tinggal di Tepi Barat yang diduduki di bawah kekuasaan militer Israel.
Awal pekan ini, Mahkamah Agung Israel menguatkan perintah pengusiran yang memaksa sekitar 1.000 warga Palestina keluar dari wilayah kering di Tepi Barat bagian selatan yang diduduki, di mana mereka mengatakan mereka telah tinggal selama beberapa dekade. Militer Israel menyatakan daerah itu sebagai zona tembak pada awal 1980-an.
Israel menyetujui pembangunan 3.000 rumah pemukim pada bulan Oktober meskipun ada teguran AS. Namun, pihak berwenang telah menghentikan beberapa proyek yang sangat kontroversial setelah oposisi AS yang kuat. (RUTE/TRT)
0 Komentar :
Belum ada komentar.