RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Asosiasi Dagang dan Inkubasi Bisnis Pesantren (ASDIN Pesantren) melakukan pertemuan dengan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo di Nasr City Kairo, Selasa (31/8).
Pertemuan ini bertujuan membuka peluang pemasaran produk halal dari UMKM berbasis pesantren di Indonesia ke Mesir dalam rangka menumbuhkan perekonomian nasional berbasis syariah. Diharapkan produk-produk halal dari UMKM pesantren mampu menembus pasar luar negeri. Dan, Mesir merupakan salah satu negara potensial sebagai target pasar ekspor produk halal Indonesia.
Menurut Zainurrofieq, Ketua ASDIN Pesantren Indonesia pada pertemuan dengan Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto Moefthi di Pusat Perniagaan Cairo, produk yang dihasilkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis pesantren di Indonesia mampu bersaing di pasar nasional. Bahkan beberapa produk sudah memiliki akses pasar ekspor, imbuhnya.
"Saat ini sebagai pilot project, produk-produk UMKM Pesantren yang ada di Jawa Barat seperti kopi arabika, kopi robusta, gula aren, briket arang, kayu MDF dan produk makanan minuman lainnya mulai kita promosikan secara berkelanjutan di pasar global dan saat ini sedang mulai masuk ke pasar Mesir," kata Rofieq.
Ia menambahkan bahwa salah satu strategi yang dapat diupayakan adalah dengan mendorong UMKM, termasuk yang tergabung dalam kewirausahaan Pesantren yang ada di Indonesia untuk berperan aktif sebagai pelaku pasar yang dapat memperkuat dan meningkatkan perekonomian UMKM berbasis Pesantren.
Dengan mendorong produktifitas UMKM berbasis pesantren dalam membuat produk unggulan yang berkualitas, diharapkan ini bisa semakin membangkitkan ekonomi umat, tambah Zainurrofieq.
Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi mengapresiasi ASDIN Pesantren untuk terus meningkatkan kualitas produksi di lingkungan pesantren sehingga bisa terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Irman berharap produk UMKM berbasis pesantren dapat memenuhi kebutuhan domestik daerah masing-masing juga dapat memenuhi permintaan ekspor.
"Keberadaan KBRI Cairo berupaya memfasilitasi agar produk UMKM berbasis Pesantren ini mendapatkan mitra strategis dan buyer potensial sehingga produk UMKM Pesantren dikenal baik dan pelanggan memiliki keinginan untuk membeli," papar Irman Adi.
Zainurrofieq menambahkan, Atdag Cairo mendukung bila para pelaku usaha di Mesir yang sudah punya kaitan bisnis dengan ASDIN Pesantren untuk membuka mini market atau cafe khusus produk Indonesia sebagai showroom produk Indonesia tersebut.
Selain pihak ASDIN Pesantren, Go Export, dan Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) yang diwakili Zainurrofieq, hadir pula dalam kesempatan tersebut dua perusahaan Mesir, Mr Akram Samy dari PT. Dream World perusahaan tour and travel serta ekspor impor, dan MR. Ali dari Bloom Company perusahaan importir kurma, minyak dan buah zaitun.
Mr. Akram, CEO Dream world, perusahaan yang juga pemilik brand cafe Mr. Mix menyatakan siap bekerjasama dengan ASDIN Pesantren untuk membuka cafe dan minimarket produk Indonesia di Kota Cairo yang dekat dengan komplek pemukiman mahasiswa Indonesia di Mesir itu.
Masih menurut Rofieq, ASDIN Pesantren dan komunitas Go Export dan Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) sengaja melakukan percepatan program membuka pasar Timur Tengah dengan menjadikan Mesir sebagai pasar awal dan utama adalah untuk menstimulasi produk produk Pesantren untuk bisa Go Internasional.
"Di antara program ASDIN Pesantren adalah mengangkat kemampuan SDM Pesantren dalam mengisi peluang-peluang Internasional yang pada prakteknya ada di bawah bimbingan Kedutaan dan masyarakat Indonesia di negara tersebut, maka kami sangat berterimakasih atas kesiapan KBRI Cairo yang telah membantu ASDIN Pesantren dalam menjalankan programnya ini" tutur Rofieq. (RUTE/ZR)
0 Komentar :
Belum ada komentar.