Internasional

Keji, Israel Bom Rumah Sakit Al Ahli di Gaza, 500 Orang Gugur

Keji, Israel Bom Rumah Sakit Al Ahli di Gaza, 500 Orang Gugur
Rumah Sakit Al Ahli Al Arabi di Gaza diserang Israel, 500 tewas sementara korban luka dilarikan ke RS Al Syifa Kota Gaza. (gambar : reuters)

RUANGTENGAH.co.id, Gaza City - Israel melancarkan serangan bom terhadap Rumah Sakit Al Ahli Al Arabi di Kota Gaza pada Selasa (17/10) malam. 

 

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan kepada Reuters bahwa 500 pasien dan pengungsi tewas dalam serangan paling mematikan sejak 7 Oktober lalu saat Hamas melancarkan serangan ke wilayah yang diduduki komunitas Israel. 

 

The Associated Press mengkonfirmasi sebuah video yang berasal dari Rumah Sakit di mana api melahap gedung, sementara halaman penuh dengan mayat-mayat yang bergelimpangan dan terkoyak. Banyak dari mereka adalah anak-anak. Selimut, ransel-ransel sekolah dan barang lainnya nampak berserakan. 

 

Terdapat sekitar 350 korban luka akibat serangan keji ini. Mereka dievakuasi menggunakan ambulans dan mobil-mobil pribadi ke Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza yang sudah penuh sesak dengan korban luka lainnya. 

 

“Kami menempatkan lima tempat tidur di sebuah ruangan kecil. Kami sangat butuh peralatan, obat-obatan, tempat tidur tambahan, anestesi, kami butuh segalanya,” ungkap direktur RS Al Shifa, Mohammed Abu Selmia. 

 

Ia memperingatkan bahwa stok bahan bakar untuk generator listrik di rumah sakit akan habis pada hari Rabu. Ia memperkirakan sektor medis di Gaza akan lumpuh dalam beberapa jam lagi.

 

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memprotes keras serangan bom ini. Ia membatalkan partisipasinya dalam pertemuan bersama Presiden AS Joe Biden, Raja Yordania Abdullah II, dan Presiden Mesir Abdul Fattah Al Sisi yang dijadwalkan pada Rabu (18/10) di Amman, Yordania untuk membahas perang tersebut.

 

Sementara Menteri Luar Negeri Yordania mengumumkan bahwa pihaknya telah membatalkan KTT tersebut. Ia mengatakan bahwa serangan terbaru Israel ke rumah sakit Al Ahli mendorong situasi di Gaza ke arah kehancuran. 

 

Pernyataan Menlu Yordania muncul sesaat menjelang Presiden AS menaiki pesawat untuk perjalanan menuju Timur Tengah. Biden enggan berkomentar terhadap pertanyaan wartawan atas dibatalkannya KTT Amman. 

 

Serangan Israel di Gaza ini telah memantik gelombang demonstrasi baru. Terkini, warga Palestina membanjiri jalanan di Tepi Barat termasuk Ramallah. Massa melemparkan batu ke arah pasukan keamanan Palestina yang berupaya mengamankan aksi. Mereka juga melempar batu ke arah pos pemeriksaan Israel. Aksi yang sama terjadi di depan kantor kedutaan Israel di Beirut dan Amman. 

 

Baden PBB untuk urusan pengungsi UNRWA melaporkan serangan Israel lainnya yang menyasar sebuah sekolah telah menewaskan enam orang pengungsi. Sekolah tersebut telah menjadi tempat berlindung bagi warga Palestina dari serangan bom Israel. 

 

“Ini sangat keterlaluan, Israel telah secara terang-terangan mengabaikan kehidupan warga sipil,” ungkap UNRWA di halaman sosial media.

 

“Tidak ada lagi tempat yang aman di Gaza, bahkan fasilitas PBB pun tidak,” tambahnya. 

 

Dilansir Arabnews, Otoritas Kesehatan Gaza menyebut sekitar 3.000 orang telah tewas akibat pengeboman Israel selama 11 hari di Gaza, sebagian besar adalah warga sipil. Israel memaksa 2,3 juta penduduk Gaza untuk mengungsi ke Selatan dengan alasan memisahkan warga sipil dari kelompok Hamas. Meski kenyataannya militer Israel juga menjadikan sipil sebagai target dan melancarkan serangan bom ke perbatasan Gaza dan Mesir di Selatan. (RUTE)

0 Komentar :

Belum ada komentar.