RUANGTENGAH.co.id, Mekkah - Presidensi Urusan Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengumumkan kesiapannya untuk menerjemahkan khutbah Arafah ke dalam 50 bahasa internasional dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H / 2024 M.
"Inisiatif ini, yang dipelopori oleh Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, menandai proyek terbesar di dunia," seperti dilansir kantor berita SPA, Rabu (12/6).
Mengutip Iqna, penerjemahan Khutbah Arafah ini dimulai pada tahun 2018 yang kala itu hanya diterjemahkan kepada 5 bahasa saja yaitu Inggris, Prancis, Melayu, Urdu dan Parsi.
"Ini mencerminkan dedikasi Kerajaan Arab Saudi dalam menyebarkan pesan moderasi dan nilai-nilai Islam dalam skala global," lanjut laporan itu.
Kepala Presidensi Urusan Agama Haramain Syarifain menjelaskan bahwa program penerjemahan Khutbah Hari Arafah ini merupakan wujud upaya direktorat dalam menyebarkan dan menebarkan toleransi agama Islam, nilai-nilai luhurnya, kemanusiaan dan kasih sayang kepada seluruh belahan dunia dan refleksi peran Arab Saudi dalam melayani para jemaah haji.
Kepresidenan menyebut bercita-cita menjangkau satu miliar pendengar di seluruh dunia, memupuk pemahaman yang lebih besar, dan mengkampanyekan perdamaian melalui pesan khotbah Arafah.
Khutbah Arafah tahun ini berlangsung pada Sabtu, 15 Juni 2024. Kepresidenan Urusan Agama menunjuk Syekh Maher bin Hamad Al Muaiqly sebagai khatib wukuf di Arafah.
Syekh Maher adalah salah satu imam Masjidil Haram. Ia pernah ditunjuk sebagai khatib Masjidil Haram pada Ramadan 1437 H/2016 M. Khutbah pertamanya tercatat pada 15 Juli 2016.
Arab News melaporkan beberapa waktu lalu, khotbah Arafah akan disampaikan Syekh Maher di Masjid Nabira, masjid terbesar kedua di wilayah Makkah setelah Masjidil Haram. Masjid ini dibangun di lokasi Rasulullah SAW menyampaikan khutbah Arafah saat haji wada.
Penerjemahan Khutbah Arafah ini dilakukan di bawah pengawasan teknis dan sastra untuk memastikan terjemahan yang akurat dan lancar. [RUTE/IQNA]
0 Komentar :
Belum ada komentar.