Internasional

Krisis Timur Tengah : Update Situasi Terkini Ketegangan Regional

Krisis Timur Tengah : Update Situasi Terkini Ketegangan Regional
Seorang ibu yang terbaring di RS Al Ahli, Gaza City, mengucapkan selamat tinggal kepada anaknya yang syahid akibat serangan Israel. (gambar : AFP)

RUANGTENGAH.co.id, Kairo – Situasi di Timur Tengah terus memanas dengan peningkatan agresi Israel di Gaza, Lebanon, dan Suriah, diikuti aksi balasan dari pihak-pihak yang terlibat. Berikut adalah perkembangan terbaru yang terjadi di kawasan tersebut.

 

Paus Fransiskus Kecam Kekejaman di Gaza

 

Paus Fransiskus mengutuk serangan udara Israel yang menewaskan tujuh anak dalam satu keluarga di Gaza. Ia menyebut pemboman tersebut sebagai "kekejaman yang tidak bisa diterima."

 

"Kemarin, anak-anak dibom. Ini bukan perang, ini kekejaman," ujar Paus Fransiskus kepada audiens di Vatikan.

 

Menurut laporan dari Save the Children, Jalur Gaza saat ini menjadi wilayah paling mematikan bagi anak-anak di dunia, dengan 30 persen dari 11.300 korban anak-anak berusia di bawah lima tahun. Gaza juga mencatat tingkat malnutrisi anak tertinggi di dunia.

 

Roket dari Yaman Hantam Tel Aviv

 

Sebuah roket yang ditembakkan dari Yaman menghantam wilayah Tel Aviv, menyebabkan 16 orang luka ringan akibat pecahan kaca dan kepanikan ketika warga bergegas ke tempat perlindungan. Militer Israel menyatakan proyektil tersebut gagal dicegat oleh sistem pertahanan mereka.

 

Kelompok Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang mereka sebut menargetkan sasaran militer musuh Israel. Sebagai tanggapan, Israel meluncurkan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sanaa, dan pelabuhan Hodeida, menewaskan sedikitnya sembilan orang.

 

Serangan Houthi ini merupakan bagian dari lebih dari 200 rudal dan drone yang diluncurkan ke Israel selama konflik di Gaza. Kelompok tersebut menyatakan aksi ini akan terus berlanjut hingga tercapai gencatan senjata di Gaza.

 

Amerika Serikat Cabut Hadiah untuk Pemimpin Militan Suriah

 

Pemerintahan Biden memutuskan untuk tidak lagi menawarkan hadiah sebesar $10 juta untuk penangkapan Ahmad Al Sharaa, alias Abu Mohammed Al Jolani, pemimpin kelompok Haiat Tahrir al-Sham (HTS). Keputusan ini diambil setelah Al Sharaa berkomitmen untuk meninggalkan terorisme.

 

Diplomat AS untuk Timur Tengah, Barbara Leaf, memimpin delegasi pertama ke Suriah sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad. Leaf menegaskan, meskipun HTS masih dikategorikan sebagai organisasi teroris, kebijakan AS akan berdasarkan tindakan nyata dari kelompok tersebut.

 

Tentara Israel Tembak Pengunjuk Rasa di Suriah

 

Militer Israel menembak seorang warga Suriah di desa Maariyah, dekat perbatasan Israel, melukai kakinya. Protes ini dilakukan oleh warga setempat untuk menolak kehadiran pasukan Israel yang telah menduduki wilayah tersebut sejak jatuhnya rezim Assad.

 

Warga desa Maariyah melaporkan bahwa tentara Israel telah memasuki beberapa desa, termasuk Aabdyn dan Jamlah, menyebarkan ketakutan dan memaksa beberapa penduduk melarikan diri.

 

"Ketika mereka datang, mereka menebar ketakutan di antara anak-anak dan wanita," kata Ali Al Khalaf, seorang penduduk setempat.

 

Imbas Serangan Israel terhadap Infrastruktur Yaman

 

Serangan udara Israel ke pelabuhan Hodeida menyebabkan kerusakan besar, yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengurangi kapasitas pelabuhan secara signifikan. Pelabuhan tersebut adalah jalur utama distribusi makanan bagi Yaman, yang telah mengalami perang saudara selama satu dekade.

 

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa aksi saling serang ini dapat memperburuk eskalasi regional dan menghambat upaya mediasi internasional.

 

Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat dengan dampak besar bagi stabilitas regional dan krisis kemanusiaan. Serangan Israel, aksi balasan dari Houthi, serta krisis di Gaza dan Suriah menunjukkan kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata dan dialog internasional guna mengurangi eskalasi dan melindungi warga sipil. [RUTE/ahram]

0 Komentar :

Belum ada komentar.