Nasional

Lima Intelektual Muda Nahdliyin Temui Presiden Israel, PBNU : Jelas Liar Sekali

Lima Intelektual Muda Nahdliyin Temui Presiden Israel, PBNU : Jelas Liar Sekali
Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi. (Gambar : detik)

RUANGTENGAH.co.id, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menanggapi lima intelektual muda NU yang baru-baru ini beritanya cukup menghebohkan karena mereka mengunjungi Presiden Israel Isaac Herzog. Terlebih saat ini genosida Israel terhadap rakyat Palestina masih berlangsung.

 

Seperti dilansir Republika Online, Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui kunjungan tersebut. Dan, bahwa kunjungan itu sama sekali tidak mewakili institusi PBNU. 

 

Gus Fahrur juga menegaskan bahwa perjalanan kelima orang tersebut tidak ada kaitannya dengan NU.

 

“Saya tidak kenal, jelas liar sekali (kunjungan mereka)”, terang Gus Fahrur. 

 

Sebelumnya, Republika memberitakan sejumlah cendekiawan muda Nahdliyin berkunjung ke Israel dan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. 

 

Kunjungan tersebut tidak diketahui secara persis kapan waktunya. Informasi yang diperoleh redaksi Ruangtengah.co.id. bahwa kunjungan tersebut berlangsung kurang lebih satu minggu yang lalu atau sekitar akhir Juni hingga awal Juli 2024. 

 

Lima inteletual Nahdliyin.jpeg(Gambar : Republika)

 

Dalam foto yang beredar di internet, di dalam rombongan tersebut ada Dr Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Izza Annafisah Dania dan Syukron Makmun. 

 

Dilansir Antara, hingga bulan Mei lalu jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 34.654 orang menurut otoritas kesehatan Gaza. Sementara korban luka mencapai 77.908 orang. 

 

Dan, yang terbaru serangan roket pasukan Israel menyerang sekolah Al Awda di Albasan, Khan Younis, Gaza, pada Selasa (9/7) lalu. Serangan brutal ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa 29 orang mayoritas wanita dan anak-anak, sementara puluhan terluka, menurut AFP. 

 

Sekolah milik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina yaitu UNRWA tersebut tengah digunakan untuk menampung ribuan pengungsi. 

 

Sebelumnya, Israel juga menyerang sekolah Al Jawni yang dikelola PBB di Nuseirat, Gaza Tengah, dan mengakibatkan 16 korban jiwa. UNRWA menyebut terdapat 2.000an orang yang berlindung di sekolah tersebut saat itu.

 

UNRWA menyatakan 500 orang telah terbunuh di beberapa sekolah yang dikelolanya dan sedang menjadi tempat pengungsian. [RUTE]

 

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.