Internasional

Mahasiswa di 25 Kampus Ternama AS Gelar Aksi Kemah Pro Palestina, Ratusan Aktifis Ditangkap

Mahasiswa di 25 Kampus Ternama AS Gelar Aksi Kemah Pro Palestina, Ratusan Aktifis Ditangkap
Sekitar 200 mahasiswa ikut aksi kemah solidaritas Gaza, Palestina, di halaman Columbia University, New York. (gambar : presstv)

RUANGTENGAH.co.id, Washington - Aksi berkemah mahasiswa Universitas Columbia, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (17/4) sebagai bentuk solidaritas untuk warga Gaza, Palestina, telah memicu aksi serupa di berbagai kampus bergengsi yang tersebar di berbagai wilayah di AS. 

 

Para mahasiswa di berbagai universitas di AS menggelar aksi serupa pada hari Kamis dan Jumat kemarin. Aksi ini membuat aparat hukum setempat menangkap 500 peserta aksi, menurut media lokal. 

 

Mahasiswa di Virginia Tech mendirikan tenda di halaman kampus pada Jumat pagi, membawa tulisan “Perkemahan Pembebasan Gaza,” lapor jaringan lokal ABC.

 

Pada Kamis malam, polisi menangkap 36 orang di perkemahan solidaritas Gaza di Ohio State University, menyusul beberapa penangkapan pada hari sebelumnya, afiliasi NBC setempat melaporkan. 

 

Dalam sebuah pernyataan, Ohio State University mengatakan bahwa peraturan universitas melarang berkemah dan acara semalaman. Dari mereka yang ditangkap, terdapat 16 orang adalah mahasiswa, dan 20 lainnya tidak berafiliasi dengan institusi tersebut, menurut Columbus Dispatch.

 

Kemah Gaza 4.jpeg
Suasana aksi kemah solidaritas Gaza, Palestina, di halaman Universitas Columbia, NY, pada hari Jumat (26/4). (Gambar : Aistyara/kumparan)

 

Pada malam yang sama, lebih dari 30 orang ditangkap di Universitas Indiana selama aksi solidaritas untuk Gaza. Pihak keamanan universitas mengatakan tenda yang didirikan para mahasiswa melanggar kebijakan sekolah dan menyebut bahwa mereka menolak untuk menurunkannya, ungkap afiliasi ABC setempat.

 

Mahasiswa Universitas Columbia di New York City mendirikan beberapa tenda pada awal bulan ini, mereka menuntut diakhirinya perang Israel melawan Hamas dan agar universitas tersebut melakukan divestasi dari negara tersebut. Protes menyebar minggu ini, dan demonstrasi serta perkemahan serupa juga terjadi di universitas-universitas di Texas, New England, California dan wilayah lainnya. Berdasarkan perhitungan Al-Monitor, aksi serupa terjadi di lebih dari 25 kampus beberapa hari terakhir.

 

Ada ratusan penangkapan di seluruh negeri ketika universitas berupaya mencegah perkemahan, yang dalam beberapa kasus dikatakan mengganggu kegiatan akademik dan menimbulkan masalah keamanan. Pekan lalu, polisi menangkap 108 orang di Columbia. 

 

Pada hari Senin, 120 orang di NYU dan lebih dari 45 orang di Yale ditangkap. Pada Rabu malam, 118 orang ditangkap di Emerson College, dan setidaknya 28 orang ditangkap di Universitas Emory pada hari Kamis, menurut laporan.

 

Kecaman

 

Penangkapan tersebut dikecam oleh beberapa politisi dan kelompok kebebasan sipil. Dengan perkembangan di Ohio State dan Indiana pada Kamis malam, setidaknya 485 orang dilaporkan telah ditangkap.

 

Negosiasi antara pengunjuk rasa dan pejabat sekolah sedang berlangsung di beberapa universitas, termasuk Kolombia.

 

Proses formal sedang berlangsung dan terus berlanjut, kata kantor presiden Minouche Shafik kepada Columbia Spectator pada Kamis malam.

 

Associated Press melaporkan pada hari Jumat bahwa Universitas Politeknik Negeri California, Humboldt, telah bernegosiasi sepanjang minggu dengan mahasiswa yang membarikade diri di dalam gedung.

 

Beberapa pihak administrasi sekolah mendapat kecaman atas tanggapan mereka terhadap kerusuhan tersebut. Pada hari Jumat, Senat Universitas Columbia menyetujui resolusi yang menuduh Shafik mengabaikan proses hukum bagi mahasiswa dan merugikan kebebasan akademik sehubungan dengan tindakan keras terhadap perkemahan tersebut, menurut laporan Reuters.

 

Sehari sebelumnya, media lokal memberitakan bahwa fakultas di Universitas Texas, Austin, berencana mengadakan mosi tidak percaya terhadap presiden Jay Hartzell.

 

Beberapa fakultas terpecah. Yale Daily News melaporkan pada hari Jumat bahwa satu surat dari fakultas yang dikirimkan kepada presiden sekolah Peter Salovey menuduhnya tidak cukup melindungi orang Yahudi di kampus, sementara surat lainnya mengkritiknya atas penangkapan tersebut. [RUTE/ALMONITOR]

0 Komentar :

Belum ada komentar.