Khazanah

Masjid Yarrow Mamout, Masjid Pertama di Dalam Kampus di Amerika

Masjid Yarrow Mamout, Masjid Pertama di Dalam Kampus di Amerika
Imam Masjid, Yahya Mendi bersama civitas akademika Georgetown University di Masjid Yarrow Mamout. (gambar : countercurrents)

RUANGTENGAH.co.id, Washington - Georgetown University menjadi universitas pertama di Amerika Serikat (AS) yang membuka masjid lengkap dengan fasilitas wudhu di dalam kampus. 

 

Fasilitas ini disediakan oleh pihak universitas untuk memenuhi kebutuhan para pelajar muslim yang kuliah di sana. 

 

Dilansir About Islam pada Ahad (7/5) masjid ini diberi nama Masjid Yarrow Mamout, yang merupakan nama salah satu muslim pertama di AS. Masjid ini pertama kali dibuka pada tahun 2019, tetapi konstruksi dan desainnya selesai pada tahun ini. 

 

“Masjid ini dibangun sebagai komitmen universitas untuk pemahaman antaragama dan kepedulian untuk setiap orang, dalam menciptakan ruang sakral di kampus dan komunitas untuk mahasiswa dari semua tradisi agama,” bunyi pernyataan pihak kampus.

 

Masjid tersebut terdiri dari ruang shalat, tempat wudhu, ruang serbaguna untuk perkumpulan komunitas dan tempat dialog antar agama di kalangan pelajar. Masjid ini juga memiliki ruang-ruang kelas untuk program-program pendidikan. Masjid ini juga dihiasi dengan ornamen indah dan 99 Asmaul Husna.

 

Presiden Universitas Georgetown John J. DeGioia dalam sambutannya saat meresmikan masjid ini mengungkapkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerjasama demi mewujudkan masjid ini. 

 

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua orang yang mendukung dan berkontribusi pada pengembangan rumah baru bagi Komunitas Muslim kami ini,” katanya. 

 

Pembangunan masjid ini dibantu oleh pendanaan dari Turkish government’s Religious Affairs and its Diyanet Center of America. 

 

Yarrow Mamout sendiri merupakan pria muslim asal Afrika Barat yang diperbudak, namun ia bekerja dengan keras sehingga memiliki cukup uang dan menebus kebebasannya pada tahun 1796. Dia terus memperdalam keislamannya dan telah memberikan banyak kontribusi di lingkungan Georgetown di sekitar abad 18. 

 

Georgetown University juga menjadi kampus pertama di AS yang mempekerjakan seorang ulama penuh waktu, yaitu bernama imam Yahya Mendi, pada 24 tahun yang lalu.

 

Dalam peresmian masjid ini, imam Yahya Mendi mengungkapkan rasa terima kasih khususnya kepada presiden universitas dan menyebutnya sebagai pendukung besar kehidupan komunitas muslim dan dialog antar umat beragama di Georgetown. (RUTE/countercurrents)

0 Komentar :

Belum ada komentar.