Internasional

Medali Emas Pertama Palestina dari Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Yunani

Medali Emas Pertama Palestina dari Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Yunani

RUANGTENGAH.co.id, Gaza City - Mohammed Hamada, 20, pemuda asal Jalur Gaza Palestina menjadi orang pertama dari negaranya yang berhasil meraih medali emas dalam kejuaraan dunia angkat besi IWF World Junior Championships 2022 di Heraklion, Yunani pada dua minggu pertama bulan Mei 2022.

Medali emas inipun menjadi pencapaian pertama bagi Palestina dalam perhelatan olahraga tingkat dunia.

Hamada yang kembali dari Yunani pada 13 Mei lalu mengatakan, “Saya mulai angkat besi saat usia 12 tahun. Kakak saya Hussam adalah orang yang mendukung saya untuk menekuni olahraga ini. Dia adalah pelatih tim angkat besi di Gaza.”

“Sebelumnya saya pernah mengikuti banyak turmanen, salah satunya Olimpiade Tokyo 2020,” tambah Hamada.

Tantangan

Berasal dari negara yang masih terus berkonflik, menjadi seorang atlet sangat besar tantagannya bagi seorang Hamada. Mulai dari fasilitas olahraga yang sangat terbatas hingga keterbatasan gerak dari dan ke Palestina. Termasuk kesulitan mendapatkan visa dari beberapa negara Eropa.

“Semua orang menderita di jalur Gaza, bukan hanya atlet. Khusus para atlet, mereka membutuhkan diet khusus, vitamin dan suplemen nutrisi untuk membantu membangun tubuh mereka,” cerita Hamada.

“Dan, saya ini masih pelajar. Saya tidak bekerja dan hanya mengandalkan ayah saya untuk membiayai semua kebutuhan saya sebagai atlet. Padahal ayah saya hanya seorang pegawai pemerintah yang gaji bulanannya tidak cukup untuk menghidupi sembilan orang anggota keluarganya,” lanjut Hamada.

“Tidak jarang kami harus meminjam uang untuk membeli suplemen dan vitamin. Apalagi tiga saudara laki-laki saya juga atlet, binaraga dan angkat besi,” sambungnya.

Hamada menjadi satu diantara sedikit pemuda Palestina yang beruntung mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensinya hingga pentas internasional.

Sebelum ke Yunani, Hamada telah mengikuti pelatihan intesif di di Ras al Khaimah, Uni Emirat Arab (UEA) sejak Januari hingga maret dan di kota Sochi dan Chekhov, Rusia dari April hingga Mei menjelang kompetisi Yunani.

“Saat ke Rusia saya tahu negara itu sedang perang dengan Ukraina. Tapi kami bisa berkoordinasi dengan Kemenlu Palestina dan berhasil. Teman-teman saya sempat khawatir karena di sana sedang perang. Tapi, saya mengingatkan mereka bahwa kita di Gaza sudah terbiasa berada di tengah perang,” kata Hamada.

Hamada mendedikasikan kemenangannya untuk rakyat Palestina dan para pejuang Palestina, serta untuk Awad al Aboudi, juara angkat besi Yordania yang meninggal tahun lalu.

Kompetisi Selanjutnya

Setelah kejuaraan Yunani, Hamada mulai menatap agenda serupa di Bahrain pada bulan Oktober, Uzbekistan pada Juli tahun depan. Dan berikutnya di Turki pada Agustus, Qatar pada akhir tahun 2023 dan Paris pada 2024.

Wakil presiden Komite Olimpiade Palestina Asaad al Majdalawi mengatakan kepada Al Monitor, “Palestina tidak pernah memenangkan kejuaraan seperti itu. Ini adalah kemenangan pertama Palestina dengan medali emas dan perunggu.”

“Tentu saya berharap Hamada menang karena kemenangannya tidak datang secara kebetulan. Sebaliknya, itu berjalan sesuai dengan rencana olahraga yang kami tetapkan di Komite Olimpiade berkoordinasi dengan Federasi Angkat Besi Palestina. Selama bertahun-tahun, kami telah merencanakan untuk mempersiapkan seorang juara Olimpiade, dan kemenangannya datang melalui proses kumulatif melalui partisipasi sebelumnya dan pelatihan intensif,” sambungnya.

Majdalawi menambahkan, “Kami semua di Palestina merasa bangga terlepas dari tantangan besar yang dihadapi sektor olahraga di Jalur Gaza karena kurangnya kebebasan bergerak ke dan dari Palestina. Tetapi kami dan para pemuda kami mampu mencapai peringkat dunia yang akan menjadi tambahan besar bagi sejarah olahraga Palestina.” (RUTE/almonitor)

Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.