Internasional>Timur Tengah

Menlu Retno Marsudi Temui Perwakilan Taliban di Qatar

Menlu Retno Marsudi Temui Perwakilan Taliban di Qatar

RUANGTENGAH.co.id, Doha - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno LP Marsudi mengunjungi kantor perwakilan Taliban di Doha, Qatar, pada Kamis (26/8).

“Di sela-sela kunjungan saya ke Qatar, saya juga bertemu dengan Perwakilan Kantor Politik Taliban di Doha (26/8),” tulis Retno dalam akun Twitter resminya, Jumat (27/8).

Menlu menjelaskan dalam pertemuan tersebut ia menyampaikan beberapa hal kepada Taliban. Pertama, Indonesia meminta Taliban untuk menjalankan pemerintahan inklusif di Afghanistan yang merangkul kelompok lain.

Menlu Retno juga meminta Taliban menghormati hak-hak kaum perempuan. Banyak pihak merasa khawatir akan kondisi Afghanistan ke depan terutama terkait kaum perempuan. Karena saat Taliban berkuasa di negara itu pada 1996 - 2001, kaum perempuan sangat dibatasi aktifitasnya, mereka tidak boleh mendapat pendidikan dan dilarang bekerja.

“Saya menekankan kepada Taliban untuk memastikan Afghanistan tidak menjadi tempat berkembang biaknya organisasi dan kegiatan teroris," lanjut Menlu Retno menerangkan pesan selanjutnya. Hal ini disampaikan Menlu Retno terkait sikap Taliban di masa lalu yang melindungi Alqaida.

Belum Pengakuan

Kunjungan Menlu Retno ke kantor perwakilan politik Taliban di Doha ini bukan sebagai pengakuan dari pemerintahan RI terhadap pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengkonfirmasi kunjungan Menlu Retno tersebut namun tidak menerangkan kunjungan itu dengan rencana pengakuan RI atas pemerintahan Taliban.

Kunjungan Menlu ke perwakilan Taliban ini dinilai sebagai langkah progresif mengingat belum ada pejabat negara setingkat menteri dari negara manapun yang bertemu Taliban sejak kelompok ini berhasil merebut Kabul 15 Agustus lalu.

Hanya Amerika Serikat yang diam-diam mengirim utusannya yaitu Kepala CIA William J Burns untuk menemui pimpinan Taliban Abdul Ghani Baradar di Kabul pada Senin lalu (23/8).

Keterlibatan Indonesia

Jauh hari sebelum Taliban kembali menguasai Afghanistan, upata-upaya dialog dengan Taliban sudah dilakukan pihak-pihak non-pemerintah dari Indonesia. Indonesia mendapat kepercayaan sebagai juru damai karena dinilai tidak memiliki kepentingan di Afghanistan.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi meyakini Taliban yang sekarang sudah berbeda dengan yang dulu. Mereka menilai Taliban saat ini cenderung lebih moderat. (RUTE/Republika)

Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.