RUANGTENGAH.co.id, Gaza City - Ketika serangan Israel di Gaza terus berlanjut hingga bulan ke-5, Sulala Animal Rescue tetap bertahan memberi perlindungan terhadap hewan-hewan yang terlantar dan ketakutan akibat terdampak perang.
Didirikan pada tahun 2006, organisasi ini, yang sekarang hanya bergantung kepada pendirinya Saeed Al Err dan keluarganya, memperjuangkan hak hewan-hewan yang terkena dampak serangan Israel di Jalur Gaza.
Meskipun harus mengungsi dan mengalami kelangkaan bahan pokok, organisasi ini telah memperluas perawatan mereka mulai dari kucing, anjing hingga keledai.
Di tengah dentuman bom yang terdengar di kejauhan, kasih sayang Saeed dan keluarganya terhadap hewan-hewan terlantar tak tergoyahkan. Sekuat tenaga dengan keterbatasan yang ada mereka berupaya memberikan pertolongan terhadap hewan-hewan yang menderita dan jumlahnya terus bertambah di kawasan tersebut.
Sejak serangan dahsyat yang melanda Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu, Organisasi Penyelawat Hewan Sulala giat melakukan penyelamatan terhadap hewan yang kerap kali luput dari perhatian. Organisasi ini menjadi organisasi penyelamat hewan pertama yang terdaftar secara resmi di Gaza.
Awalnya organisasi ini hanya didukung oleh sekelompok kecil sukarelawan dan keluarga Saeed. Namun, karena kondisi Gaza yang semakin lumpuh, organisasi tersebut kini hanya bergantung pada Saeed dan keluarganya.
Sebelum perang meletus, Organisasi Sulala berfokus merawat kucing dan anjing, namun Saeed kemudian memperluas penyelamatan dengan memasukkan keledai karena menyadari penderitaan hewan ini semakin besar karena kelangkaan bahan bakar. Keledai menjadi pilihan untuk menarik gerobak sebagai kendaraan, namun perawatan mereka semakin terabaikan karena kelangkaan pangan.
Terpaksa berkali-kali mengungsi, Saeed dan keluarganya terpaksa meninggalkan hewan-hewan yang dirawatnya. Namun, pada bulan Desember salah satu anjing yang diselamatkan berhasil menemukan jalan menuju Saeed, dan tidak lama setelah itu, lebih banyak anjing lagi yang muncul.
Komitmen Saeed terhadap perjuangan ini terlihat jelas ketika ia terus mengevakuasi hewan ke daerah yang lebih aman. Ia membuat tempat perlindungan sementara di halaman terbuka meskipun kesulitan yang mereka hadapi setiap hari seiring dengan terus berlanjutnya serangan Israel.
Organisasi Penyelamatan Hewan Sulala yang terus bertahan ini menjadi bukti ketangguhan rasa kasih sayang di tengah kesulitan. Saeed Al Err dan keluarganya terus memberikan perawatan, hiburan dan perlindungan bagi hewan yang terlantar. Ketika bom terus berdentum dan menghadirkan ancaman, hewan-hewan yang ketakutan ini menemukan secercah harapan. (RUTE/MEMO)
0 Komentar :
Belum ada komentar.