Internasional

Minim Penghangat, 7 Bayi Meninggal di Gaza Akibat Cuaca Dingin

Minim Penghangat, 7 Bayi Meninggal di Gaza Akibat Cuaca Dingin
Foto lama bayi-bayi yang sedang dirawat di Rumah Sakit Al Shifa, Gaza Utara. (Gambar : PBB)

RUANGTENGAH.co.id, Gaza City - Tujuh bayi meninggal dunia akibat cuaca dingin ekstrem di Gaza, menurut seorang pejabat medis di Jalur Gaza.

 

Manajer Komunikasi UNICEF, Ricardo Pires membenarkan hal tersebut. Ia menambahkan bahwa kematian tujuh bayi ini sebenarnya bisa dicegah. Sayangnya, fasilitas kesehatan yang hancur akibat serangan militer Israel serta minimnya selimut dan penghangat telah menyulitkan para pengungsi untuk bertahan. 

 

“Tujuh bayi yang baru lahir telah meninggal di Gaza akibat cuaca dingin ekstrim dan kurangnya tempat berlindung, ini sungguh tragis dan tidak dapat diterima,” ungkapnya. 

 

Sementara pimpinan rumah sakit lapangan Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza membenarkan bahwa tidak ada cukup pakaian atau selimut untuk melindungi warga Palestina yang mengungsi selama cuaca dingin.

 

Ia menegaskan bahwa Jalur Gaza membutuhkan tim medis dan rumah sakit lapangan.

 

Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa pendudukan Israel telah melakukan dua pembantaian di Jalur Gaza dalam kurun waktu 48 jam, yang mana 12 orang syahid dan 41 orang luka-luka telah dibawa ke rumah sakit, sementara 27 warga Palestina lainnya syahid dalam serangan Israel di beberapa wilayah di Jalur Gaza sejak Rabu dini hari.

 

Pires memperingatkan bahwa ada kemungkinan angka kematian bertambah jika cuaca ekstrim berkepanjangan sementara fasilitas belum membaik. 

 

Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 45.553 orang, dan jumlah korban luka mencapai 108.379 orang sejak 7 Oktober 2023.

 

Air hujan juga merendam lebih dari 1.500 tenda pengungsi di Jalur Gaza akibat sistem tekanan rendah yang menyebabkan penurunan suhu yang signifikan dan gelombang es yang melanda berbagai wilayah di Jalur Gaza selama dua hari terakhir.

 

Pertahanan Sipil mengumumkan telah memantau ratusan tenda yang ketinggian air hujannya mencapai lebih dari 30 sentimeter, yang menyebabkan banyak pengungsi menggigil, selain merusak barang-barang dan kasur mereka. [RUTE/egypttoday]

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.