RUANGTENGAH.co.id, Jakarta - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur berencana membeli sebuah gereja tua di Spanyol untuk difungsikan sebagai masjid. Bangunan gereja tersebut tepatnya berada di Alcala, sebuah daerah yang dekat dengan ibu kota Spanyol, Madrid.
KH Saad Ibrahim selaku ketua PWM Jatim mengungkapan kepada detik.com alasan rencana tersebut.
“Tidak ada alasan khusus, semata untuk konteks menyebar rahmat ke berbagai penjuru dunia, bersama-sama membangun peradaban mulia bagi kemanusiaan universal," kata Saad, Rabu (9/11).
Dalam penuturannya, Saad mengungkapkan bahwa rencana pembelian gereja itu muncul seusai mengunjungi Spanyol pada Oktober 2022 lalu.
Saad juga menjelaskan bahwa saat ini bangunan tersebut masih berfungsi sebagai gereja.
“Masih dipakai (gereja itu). Waktu ke sana barusan ini, kami menyaksikan ada sekitar 15 orang lagi mengikuti misa," katanya.
Saad menjelaskan bangunan gereja itu dijual dengan harga sekitar €3 juta atau setara US$2,9 juta. Gereja itu semula merupakan masjid dan memiliki luas sekitar tiga ribu meter persegi.
“Kami sedang dalam proses negosiasi dengan pengelola tempat ibadah itu. Mereka menawarkan harga sekitar €3 juta atau sekitar Rp45 miliar," ujarnya.
Saad menambahkan bahwa jika rencana pembelian itu terwujud, maka bangunan tersebut tidak hanya akan menjadi sebuah masjid melainkan juga menjadi pusat kajian Islam. Ia mengatakan bahwa rencana ini masih terus didiskusikan.
"Ini nanti dibicarakan lebih lanjut (pembangunan masjid). Muhammadiyah di Malaysia ada university Muhammadiyah, di Australia ada MAC Muhammadiyah Australia College," tandasnya.
Respon Pimpinan Pusat
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengaku tidak terkejut dengan rencana PWM Jatim membeli bangunan gereja di Spanyol untuk difungsikan sebagai masjid.
"Saya tidak terkejut dengan rencana mereka untuk membeli sebuah gereja di Spanyol dijadikan masjid, karena memang kepedulian mereka terhadap Islam sangat tinggi tidak hanya untuk mereka-mereka yang ada di tanah air, tapi juga untuk saudara kita yang ada di negara lain," ungkap Anwar seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (8/11).
Anwar memaparkan bahwa PWM Jatim adalah satu dari sekian kepengurusan yang memiliki banyak amal usaha, baik itu berupa sekolah, pesantren, rumah sakit hingga perguruan tinggi.
Menurut Anwar, kegiatan memperbanyak amal usaha semacam itu juga biasa dilakukan oleh pengurus-pengurus daerah atau badan-badan lainnya yang berada di dalam naungan Muhammadiyah.
Anwar mencontohkan LAZISMU yang telah membangun masjid di Uganda, Afrika. Atau, seperti Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan yang melakukan pengeboran sumur untuk membantu pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat di sana.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengutarakan bahwa rencana PCM Jatim itu belum menjadi rencana PP Muhammadiyah. Namun, secara pribadi ia tidak keberatan dengan rencana tersebut selama prosesnya ditempuh dengan prosedural mengingat lokasi bangunan yang ada di negara lain.
"Tapi ini belum jadi keputusan PP Muhammadiyah. Mungkin nanti setelah muktamar dibicarakan. Jadi tak keberatan jika hal itu tak timbulkan konflik sosial di negara tersebut," kata Dadang. (RUTE/cnn)
0 Komentar :
Belum ada komentar.