RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Menteri Wakaf Mesir, Mohammed Mokhtar Gomaa mengemukakan bahwa Musabaqah Al Quran Internasional ke 29 di Mesir dinamai ‘Syaikh Mostafa Ismail’.
Pada pertemuan bersama anggota Asosiasi Qari Al Quran Mesir di Masjid Imam Husain di Kairo, Menteri Gomaa mengatakan bahwa Musabaqah akan diselenggarakan pada bulan Februari 2023.
Dalam pertemuan itu Menteri Gomaa juga menerangkan bahwa pihaknya menamai Musabaqah kali ini dengan nama Syaikh Mostafa Ismail setelah berkonsultasi dengan pada ahli Al Quran.
Pemilihan nama Syaikh Mostafa Ismail ini menurut Gomaa bertujuan untuk menghormati qari ternama kebanggaan rakyat Mesir tersebut sebagai penanda masa keemasan qiraat Al Quran Mesir.
Menteri Gomaa juga mengkonfirmasi bahwa besaran hadiah untuk Musabaqah Al Quran telah ditingkatkan hingga 250.000 Pound Mesir untuk juara pertama.
Musabaqah Al Quran ke-12 ini diselenggarakan dalam delapan kategori, diantaranya hapalan Al Quran, tilawah dan konsep Al Quran, jelas Gomaa.
[caption id="attachment_2828" align="aligncenter" width="212"] Syaikh Mostafa Ismail. (gambar : iqna)[/caption]Syaikh Mostafa Ismail merupakan salah satu qari terbesar dan legendaris Mesir yang termasyhur di tengah kaum muslimin.
Lahir pada 17 Juni 1905 di desa Mitghazal dekat kota Tanta di sebelah utara Kairo, Syaikh Mostafa Ismail mulai belajar Al Quran sejak usia dini. Saat masih kanak-kanak ia sangat gemar mengumandangkan adzan.
Dua gurunya yaitu Syekh Muhammad Abu Hashish dan Syekh Dris Fakhir memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan ilmu Al Quran dan keterampilan dalam qiraatnya.
Pada usia 15 tahun, Mostafa Ismail sudah dikenal di kampungnya sebagai pembaca Al Quran yang handal sehingga orang-orang dari desa lain bahkan dari ibu kota Kairo datang untuk mendengar langsung bacaannya.
Bacaan Al Quran Syaikh Mostafa Ismail pertama kali diperdengarkan dalam siaran radio Mesir pada tahun 1943. Kala itu ia diminta menggantikan Syaikh Abdul Fattah Shoaisha yang sedang sakit.
Semenjak itu, namanya semakin dikenal. Pada tahun-tahun berikutnya ia membacakan Al Quran di hadapan para pejabat tinggi negara termasuk Presiden.
Syaikh Mostafa Ismail menerima medali kehormatan tertinggi Mesir dari Presiden saat itu Gamal Abdel Nasser pada tahun 1955.
Syaikh Mostafa Ismail tutup usia pada bulan Desember 1978. Ribuan orang melepas kepergiannya. Lautan manusia menghadiri proses pemakamannya termasuk ratusan qari dari berbagai penjuru Mesir. (RUTE/iqna)
0 Komentar :
Belum ada komentar.